Monday, December 11, 2017

Kelindihen atau Ketindihan, Ditindih Makluk Gaibkah?

Mungkin kau pernah kelindihen atau ketindihan saat tidur. Merasa sadar tapi ndak bisa menggerakkan badan. Aku beberapa kali mengalaminya. Yang muncul adalah panik. Lha gimana lho. Kita sadar, bisa melihat tapi bahkan menggerakkan tangan dan kaki saja tak bisa. Mau ngomong atau teriak juga tak bisa. Yang muncul paling suara uh uh... bunyi dari tenggorokan karena usaha kita untuk berteriak atau bicara tak berhasil.

Konon, orang-orang dulu bilang kalau ketindihan itu karena diganggu makluk gaib tak kelihatan. Dia dengan isengnya menindih badan kita sehingga kita tak bisa bergerak. Makanya kalau ketindihan, harus dibantu orang lain dengan doa-doa dan memegang tubuh kita supaya tubuh kita benar-benar bangun dan mengusir makluk yang iseng itu.

Nah, ya, aku ndak tahu persis. Tapi saat suamiku atau anak-anakku ketindihan biasanya hanya beberapa detik, aku memang berusaha membangunkan mereka dengan menggoyang-goyang badan mereka hingga bangun. Usai itu ya sudah, biasa saja, dan mereka bisa tidur lagi.

Namun, hasil browsing karena penasaran aku menemukan bahwa ketindihan biasa disebut sleep paralysis adalah terganggunya siklus rapid eye movement (REM) dalam tidur.
Ketika berada dalam kondisi REM, biasanya seseorang sedang mengalami mimpi. Pada fase itu, batang otak melumpuhkan tubuh dengan menghambat neuron motorik sehingga tubuh tak dapat bergerak. Dalam kondisi sleep paralysis, siklus REM terjadi saat seseorang telah setengah sadar, sehingga ia menyadari bahwa dirinya tak bisa bergerak. Jadinya ndak sinkron antara kondisi tubuh dan tubuh dan otak. Otak udah bangun namun tubuh masih 'lumpuh' karena masih dalam REM, masih tidur pules. Nah kayak gitulah.

Mengapa itu terjadi? Hal itu bisa muncul karena tingkat kecemasan yang tinggi, saat sedang gelisah, stress, kurang tidur, pola tidur yang ndak teratur, kurang olah raga, tidur telentang terlalu lama, pola makan yang ndak betul, efek obat tertentu, gangguan pada tubuh tertentu dan sebagainya.

Gimana cara mengatasinya? Ya kebalikan dari hal-hal yang memicu itu deh. Doa dulu sebelum tidur supaya mengurangi kecemasan terlebih kalau memang ada masalah. Tidur dengan betul, artinya memang sengaja mau tidur, jangan karena ketiduran. Lalu tidur cukup dan teratur, makan sehat dan olah raga, mengamati gangguan-gangguan dalam tubuh dan perasaan. Nah, gitu sementara yo. Yang penting ndak usah panik saat ketindihan, usahakan untuk segera bangun, dan pesan pada teman tidur sekamar supaya membantu membangunkan kalau hal itu terjadi.

No comments:

Post a Comment