Thursday, December 07, 2017

Forum PUSPA Lampung : Bersinergi dalam Gerakan 3 End

Rapat ketiga untuk Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PUSPA) Propinsi Lampung diadakan di Swissbell Hotel Bandarlampung, 5 Desember 2017. Masih banyak hal yang belum jelas dalam pertemuan ketiga ini misalnya tentang SK Kepengurusan, rancangan aksi dan program untuk satu periode, proposal unggulan untuk diajukan ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KPPPA), dan sebagainya. Namun puluhan aktifis dari berbagai komponen ini tidak kehilangan semangat untuk membuat dasar-dasar yang diperlukan bagi gerak forum ini di masa mendatang difasilitasi oleh Dinas PPPA Propinsi Lampung.

Minimal ada beberapa point yang diupayakan untuk mengental dalam tiap diskusi, misalnya bagaimana forum ini bersinergi untuk ikut serta dalam gerakan 3 End, yaitu : akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi. Gerakan 3 end ini menjadi bagian dalam diskusi-diskusi tiap calon divisi dalam forum ini.

Mengakhiri kekerasan terhadap perempuan menjadi agenda utama, bukan hanya untuk mengatasi tapi juga mencegah. Dalam dua kali pertemuan sebelumnya, peserta sudah melihat data-data kekerasan yang terjadi di Lampung. Salah satu yang cukup membuat miris adalah bahwa lokasi kekerasan terjadi paling banyak di dalam rumah tangga, 60 % lebih. Bisa dibayangkan kalau peristiwa itu terjadi di dalam rumah, maka yang menjadi korban dan pelaku pastilah kebanyakan adalah orang-orang yang dekat, orang-orang yang seharusnya saling sayang.

Mengakhiri perdagangan manusia seringkali tidak bisa diraba dengan jelas. Tapi Lampung termasuk menyumbangkan tenaga kerja yang besar ke luar Lampung atau luar Indonesia, dengan resiko yang besar kalau tidak disertai pemahaman tentang migrasi seperti itu. Siapa pun yang ingin pergi untuk bekerja pasti rentan terhadap resiko perdagangan manusia jika tidak punya pemahaman dan persiapan yang matang dari awal keberangkatan hingga kepulangan. Itu hanya salah satu aspek yang harus dipelajari juga oleh Puspa.
Sebagian dari calon pengurus PUSPA Lampung.

Mengakiri kesenjangan ekonomi menjadi bagian yang penting juga sebagai PR. Dalam beberapa kali diskusi, terbuka alternatif-alternatif kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan untuk mencapai hal ini di berbagai daerah di Lampung.

Selebihnya, forum ini masih harus bergulat untuk merintis gerakan ini supaya sungguh-sungguh membangun sinergi dengan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dalam membangun pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Propinsi Lampung. Niat baik saja tidak cukup.

Seperti diungkapkan oleh kandidat ketua, Dr. Yusnani Hasyim, bahwa diskusi-diskusi ini akan dilanjutkan dalam kesempatan mendatang untuk mendapatkan sinergi antar divisi yang ada yaitu divisi kebijakan publik, divisi pendidikan dan pelatihan, dan divisi advokasi dan pendampingan. Tentu saja selalu dalam arahan dari Dinas PPPA Propinsi Lampung.

No comments:

Post a Comment