Tuesday, February 09, 2021

LHHH (11) : Tanjung Selaki yang Santaiiii... plus Bonus-bonus...


Hash Minggu 7 Februari 2021 ini kondisi tubuhku tidak terlalu ok. Tubuhku masih berjuang menyembuhkan vertigo yang kambuh parah dari akhir bulan Januari. Jadi kubilang ke Mas Hen: Aku ikut tapi aku akan menikmati pantai saja, jalan di sekitar situ.

Tentu saja aku akan menikmati karena kebetulan rute hari itu hash dilakukan dengan start Pantai Tanjung Selaki di Lampung Selatan. Ini tak boleh dilewati begitu saja. Jadi aku ikut berangkat pagi-pagi sekali, butuh sekitar 1 jam perjalanan dari rumah menuju tempat parkir untuk memulai rute.

Kupersilakan mas Hen untuk jalan bersama para master, daripada tidak sabar nanti menghadapi aku yang lelet. Aku memilih mepet ke Pak Amir yang tahu rute dan mbisiki: Pak, rekomendasikan aku jalur tanpa tanjakan.

Yes, pak Amir pun memberikan petunjuk-petunjuk, malah bisa kuikuti, bersama dengan beberapa bapak lain yang memang mau santai. Inilah asyiknya LHHH, kita bisa memilih rute berdasar kondisi fisik yang sedang berlaku. Jadi saat ada tanjakan ke arah bukit, pak Amir menunjuk jalan ke kiri yang datar.

Eh, ternyata pilihan jalan setapak yang datar itu sangat tepat. Kami berlima yang memilih jalur itu mendapatkan bonus: 2 buah durian runtuh kelas dewa. Enak pollll... 

Foto-foto tidak banyak ambil karena biasanya kan yang motret mas Hendro. Hehehe. Foto hanya beberapa titik saja dan foto bareng mas Hen saat masih di pantai.

Di persimpangan lain, pak Amir menunjukkan lagi jalan ke kiri, kebun pisang. Ada beberapa pisang matang sisa panen yang ditinggal tercecer oleh pemiliknya. Bonus kedua, pisang matang pohon yang legitttt....

Di jalur ini nyaris tak ada tanjakan dan turunan yang cukup berarti. Jadi aku bisa menyelesaikan dengan baik. Cukup jauh juga sih, mungkin ada sekitar 1,5 jam atau nyaris 2 jam. Tapi sungguh sangat tepat pemilihan jalur ini pas sesuai dengan tubuhku.

Aku dan rombongan kecil ini sampai finish kukira paling awal, tapi ternyata ada banyak juga yang memilih rute santai suka-suka walau tidak satu jalur dengan yang kami pilih. Sebagian dari mereka sudah nongkrong duluan di pantai saat kami sampai. Sedang rombongan mas Hen paling akhirrrr dong. Mereka selalu ambil jalur lengkap yang terjauh.