Wednesday, April 30, 2008

May Day

Menjelang 1 Mei tahun ini aku begitu gusar.

Ada perpecahan (atau keanekaragaman?) yang terlihat dalam gerakan buruh di Lampung.

Beberapa organ mahasiswa pasti mengusung isu buruh menjelang may day (di luar hari itu entahlah, karena memang jarang ormas mahasiswa mendampingi buruh secara konsisten, apalagi di Lampung). Mohon maklum begitu idealis tapi kadang tidak rasional. Bisa-bisanya teriak-teriak perubahan. Tunggu sebentar lalu mereka akan ada di dalam sekat-sekat tipis pelaku 'kelanggengan'. (ya aku tahu bagaimana mereka hidup sehari-hari. bisa kontras dengan teriakannya lho. ayo siapa yang mau menyangkal, silahkan. biar aku juga belajar lebih banyak.)Sebatas retorika pembelajaran, aku salut. Semoga ada manfaatnya di masa depan bagi pribadi-pribadi maupun organisasi.

Lalu gerak ABM yang agak tidak masuk akal, dengan memasukkan isu nasional begitu saja pada gerakan-gerakan lokal. (andai mengolahnya sedikit cerdas sebenarnya bisa menjadi isu yang cukup menarik. jangan terlihat betul 'semata-mata'). Lalu mereka memaksakan nama aliansi ini untuk payung dalam setiap aksi walau jelas-jelas semua tahu bahwa ABM sudah menjadi organisasi. Sehingga mana mau ormas lain rela begitu saja tergabung (walau seolah-olah tergabung) dalam ABM. Dan personil ABM Lampung... ya ini warna yang menarik. Andai mereka mau memakai cara pdkt yang simpatik, pasti asyik.

Ada lagi kelompok yang oportunis tidak tahu arah perjuangannya tapi bisa terlibat di dalamnya. Entah apa motivasi dan apa yang dicari. (mungkin aku sesekali juga masuk dalam kelompok ini walau aku punya hati dan pilihan)

Lalu ada FKSPL yang warnanya adeeeemmmmm....aja (HK gitu loh. Sr. Matea gitu loh.) Pilihannya sih jelas pada pendidikan buruh dengan pelatihan, riset dan kampanye media (akhir-akhir ini). Pengaruh ormas mahasiswa, ABM maupun oportunis, ketiganya ada. Tarik ulur, tak berbentuk, tapi sudah sewindu hidup. (sebenarnya lebih lama lagi kalau dihitung dalam gerak geliatnya)

Aku belum tahu pasti peta-peta kepentingan yang mencengkeram di belakang layar, tapi aku merasakan kegusaran yang pekat. Seperti masuk ke dalam hutan yang walau aku berjalan di jalan setapak jelas ada tujuan dan kelihatan kondisi jalannya, tapi aku tidak tahu di sela-sela pohon di luar jalan setapak itu apa yang ada dan terjadi. Pasangan mata pasti sedang mengintai. Yang sangat terasa panasnya adalah ketika spanduk-spanduk di jalan sudah ramai di seluruh Lampung. "Pilihlah aku jadi pemimpin bumi ini." Juga ketika aku melihat mayat-mayat bergelimpangan berjatuhan setiap hari karena berbagai situasi ini. Selalu ada korban. Dan yang jadi korban adalah yang terlemah. Dalam rantai perindustrian ini, adalah buruh.

Tuesday, April 29, 2008

Welwitschia Mirabelis

aku ingin seperti welwitschia
bertahan jutaan tahun di gurun Namibia ku

gersang hanyalah permainan
panas adalah romantika
tetasan air jadi mimpi kerinduan

yang asyik

(night elf menamparku keras-keras di ubun-ubun
membuatku terjengkang di antara putung-putung rokok
"Oee, kau! Bahkan jadi ranting-ranting cemara pun tidak bisa!")

Monday, April 28, 2008

Antara Sunrise dan Sunset

....
adalah damba
pada surga
di pematang sawah
tempat kacang panjang menjalar
menemani perjalanan
menuju panen raya
suatu ketika
....

Kim Siong

Kim Siong atau dipanggil Lis adalah gadis usia 33-an. Gadis tua yang terjebak dalam tubuh 'entah bagaimana' dari atas bawah, dari luar dalam. Secara umur mungkin sudah dewasa, tapi dia mengikuti gerak pikir anak-anak usia 10-an tahun. Wajahnya sudah mengalami operasi beberapa kali di Indonesia maupun Australia tapi tetap menyisakan ceruk-ceruk bekas sumbing dan daging atau kulit yang tidak ada di beberapa bagian wajahnya. Dua tangannya kekar dengan jari-jari yang tidak lima (hanya dua atau tiga di tiap telapak, tidak bisa dihitung karena bentuknya tidak seperti jari jemari kita). Cukup kuat untuk memijat pundak, kaki, badan... Untung bisa memijat karena dia bisa dapat recehan atau bukan recehan untuk hidupnya. (bahkan untuk hidup ibu dan kakaknya, yang kok 'entah bagaimana' juga). Kakinya sebelah hanya sebatas di bawah lutut ditopang kaki palsu. Aku tidak tahu persis bentuk kakinya karena selalu terbalut kaos kaki untuk mengganjal gesekan dengan kaki palsunya. Seringkali dia mengeluh lecet sakit pada bagian sambungan itu. Mungkin sudah tidak pas lagi dikenakan karena kaki palsu itu sudah dipakainya sejak aku kenal dia 8 tahun silam.
Hah, dia punya pengalaman ditolak bahkan sejak masih dalam kandungan. Ibunya yang merana mencoba menggugurkan dia dengan berbagai cara. Kekuatan sel-selnya terbukti hingga dia masih hidup sampai sekarang ini.
Sangat egois mau apa, wong memang dia coba meraup kasih sebanyak-banyaknya lewat jari dan wajahnya yang bolong. Mau apa! Hanya dapat angin. Anak-anak kecil ketakutan melihatnya. Para remaja jijik melihatnya. Orang dewasa tak mau direpotkan untuk menyenyuminya. Orang tua ah sudahlah...
Sangat menjengkelkan mau apa, wong dia hanya bisa meminta kepada siapa saja. Mau apa.
Aduh, betapa jengkel misalnya banyak kerjaan di sebelah komputer, lalu dia datang menangis basah kuyup karena ditolak suster sebelah yang dimintainya beras. Lalu karena melihat wajahku yang lesu capek maka dia duduk di sebelahku sembari memijit pundak, lalu tangan lalu kaki... Astaga, Lis! Tidak lihat orang lagi bekerja? Aku tidak bisa mengetik kalau kamu mijit. Maka dia cekikikan berhasil menarik perhatianku. Melihat mukanya mau tidak mau aku tersenyum kecut, sekecut tubuhnya yang tidak mandi pagi.
Sudah makan? Mendengar pertanyaan ini Lis langsung penuh semangat. Berjingkat menarik tangan. Ayo makan. Dalam kupingku ayo bayarin makan. Maka ketika aku menurut gerak kakinya ke warung berjejer di sebelah, segala cerita mengalir bindeng sengau tidak jelas dari mulutnya. Kadang aku tidak mengerti apa bahasanya, tapi cukup mantuk-mantuk saja. Seringkali dia bercerita tentang ibunya, kakaknya (bapaknya tidak pernah diceritakan) atau simboknya. Simbok bagi dia adalah Suster Matea HK, orang yang paling disayanginya di seluruh dunia, tempat dia bergantung untuk segala hal. Baginya dia adalah anak satu-satunya simbok, maka simbok tidak boleh untuk yang lain. Maka dia sangat cemburu marah kalau simboknya berususan dengan orang lain yang pasti tidak bisa wong simboknya seorang suster.
Dia tidak bisa mengunyah sempurna. Maka makanan kesukaannya adalah bubur atau lontong yang ditelannya begitu saja. Bagian rongga mulutnya seperti rongga mulut ulat yang mencaplok begitu saja semua makanan.
Setelah kenyang dia akan ketawa-ketawa lalu pamitan dengan riang terlebih jika dapat bonus 2000 rp untuk naik angkot.
Jumat kemarin aku berdoa khusus untuknya (hampir tidak pernah aku lakukan), terlebih untuk diriku jika berhadapan dengannya. Lis sudah mengajari banyak hal dalam mengolah diri, hati, tanpa pamrih. Tanpa dia sadari hampir setiap hari.

Monday, April 14, 2008

Forever

Tiga minggu terakhir ini aku mendapat pengalaman baru dengan jaringan SSV (Serikat Santo Vincentius) di Lampung. Aku memfasilitasi anggota mereka khususnya yang muda untuk belajar nulis. Pertama di Kotabumi pada 29-30 Maret untuk daerah Lampung Utara. Ada 26 peserta. Lalu kedua di Metro pada 5-6 April untuk daerah Lampung Tengah dan Metro ada 16 peserta. Dan ketiga di Pringsewu pada 12-13 April untuk daerah Tanggamus dan Bandarlampung ada 24 peserta. Sabtu - Minggu yang mengasyikkan.
Mereka ini kelompok muda yang mengambil semangat St. Vincentius seturut teladan Frederich Osanam, pendiri SSV. Maka semangat Osanam yang aku ceritain pada mereka di awal pertemuan. Bagaimana sebagai orang muda, mahasiswa Osanam tidak hanya diam menanggapi tantangan jaman itu. Osanam berkumpul bersama beberapa teman membuat jaringan cinta kasih, peduli pada orang lain dan salah satu sarana komunikasi yang dipakai adalah tulisan. Banyak surat-surat Osanam tersebar berisi nilai-nilai yang dia dapatkan dalam geraknya sehari-hari.
Dalam pelatihan ini hari Sabtu adalah hari mengolah diri. Setiyanto, seorang penulis buku dari Kotagajah membantuku untuk sesi awal meyakinkan bahwa menulis itu mudah dan bermanfaat. Malamnya aku mengajak mereka untuk melihat pengalaman-pengalaman unik diri sendiri yang sebenarnya menjadi bahan awal yang bisa diolah dalam bentuk tulisan. Wow, mereka menulisnya dengan variasi dan kreasi yang hebat. Aku hanya beri panduan : 1. Detail satu peristiwa yang paling menyentuh hati; 2. Apa yang dirasakan saat itu; 3. Apa yang dirasakan kini;4. Kaitkan pada relasi dengan Tuhan dan sesama.
Hari Minggu, aku mengajak mereka untuk melihat penulisan jurnalistik berurusan dengan media masa. Sekilas tentang berita, feature lalu praktek nulis paragraf awal 5W1H, menulis sebuah feature tentang sosok teman sembari latihan wawancara, menggali data hingga menuliskannya dengan lengkap.
Hingga minggu sore. Memang baru pengetahuan yang sangat dasar. Tapi semangat para muda itu membuatku menjadi lebih 'muda'.

Wednesday, April 09, 2008

Hepatitis A

Rupanya aku kena Hepatitis A. Dua minggu hanya berbaring. Dokter bilang Hepatitis disebabkan infeksi virus yang menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.
Beberapa makanan yang tidak boleh aku makan adalah makanan yang berserat tinggi, mempunyai rasa tajam seperti pedas, asem, makanan yang bersoda dan beralkohol, makanan yang berlemak dan berminyak tinggi (digoreng, bersantan dll). Beberapa jam sekali aku mesti minum dengan dua sendok gula.
Virus penyerangku adalah virus hepatitis A (VHA). Hepatitis virus dapat menjadi kronis dan bisa berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati.1. Hepatitis AHepatitis A lebih banyak diderita oleh anak-anak dan orang muda. Disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, pada umumnya menular melalui makanan/minuman yang terkontaminasi oleh feses penderita, bisa juga melalui konsumsi kerang yang terkontaminasi virus.
Gejala awal merasa cepat lelah, tidak napsu makan, sakit kepala, pegal-pegal di seluruh badan, lemah, mual, dan kadang disertai muntah, dan selanjutnya demam. Ditandai juga dengan urin berwarna kuning kehitaman seperti air teh dan feses berwarna hitam kemerahan.
Langkah pencegahannya, yaitu :- cuci tangan setelah dari toilet, sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan;- disarankan tidak makan dengan menggunakan alat-alat makan secara - bergantian atau memakai sikat gigi bersama-sama;- memperhatikan kebersihan lingkungan dan sanitasi ; - Imunisasi

Untuk penyembuhan ada beberapa obat herbal ala Hembing :
Resep 1.
30 gram temu lawak (dikupas dan diris-iris) + 15 gram sambiloto kering + 60 gram akar alang-alang. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 2.
30-60 gram daun serut/mirten segar + 60 gram pegagan + 30 gram meniran. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 3.
10 gram jamur kayu/lingzhi + 10 gram biji kacapiring (zhi zi), keduanya dicuci, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari. (kedua bahan dapat dibeli di toko obat Tionghoa)
Resep 4.
60 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular segar + 30 gram tumbuhan jombang segar + 25 gram kunyit. dicuci bersih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Catatan :
- pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur
- tetap konsultasi ke dokter
- untuk perebusan, gunakan periuk tanah, panci kaca atau enamel.

Selain itu penderita tidak boleh merasa capek dan terkena angin malam. Berbaring, n tidur.