Tuesday, August 29, 2017

ASG untuk Para Mahasiswa di Hotel Sahid Lampung

Kesempatan kayak gini mah sangat jarang. Kebetulan yang punya kuasa untuk ngundang sedang baik hati mengundangku. Hehehe... atau aku memang sedang dibutuhkan untuk bicara tentang Ajaran Sosial Gereja (ASG) untuk para muda ini. Hehehe.... terserah saja deh alasannya.

Bagiku, 29 Agustus di Hotel Sahid ini jadi salah satu cara untuk menularkan prinsip-prinsip ASG yaitu martabat manusia, subsidiaritas, solidaritas, berpihak pada yang miskin dan tertindas dan kesejahteraan umum. Nah, ya, itu artinya ini juga menjadi caraku untuk mengingatkan diri sendiri memegang semangat itu bagi hidup sehari-hariku.

Sulit memang sulit. Mau apa lagi. Namanya juga masih hidup, hal-hal sulit seperti itu memang harus dilalui. Hehehe....

Sunday, August 27, 2017

Donor Darah Lagi

Aku pernah donor darah duulllluuuuu.... Tahun 1998 atau 1999 lupa. Saat itu aku donor darah terpaksa gara-gara rayuan petugas PMI di dekat alun-alun Malang. Usai ngliput mereka (waktu itu aku jadi wartawan Malang Post), aku digoda oleh mereka untuk terlibat. Jadilah aku donor darah di mobil PMI.

Setelah itu aku tidak pernah lagi ikut donor darah karena pada dasarnya aku takut jarum suntik. Sampai kemudian ada kesempatan ini, 27 Agustus, aku begitu saja daftar ketika ada pengumuman donor darah di Paroki Kedaton. Dan aku berhasil merayu Denmas Hendro untuk donor juga untuk pertama kalinya seumur hidupnya. Hehehe...

Usai donor kami pun janjian : Empat bulan lagi kita ulang ya, sayyyy.... Yihaaa...

Monday, August 21, 2017

Lokalatih Perspektif Gender dalam Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat

Salah satu kegiatan Jaringan Perempuan Padmarini (JPP) adalah menggelar lokalatih untuk para petani pengolah lahan Taman Hutan Rakyat (Tahura) di Hanura pada 21 Agustus 2017. Kegiatan ini diikuti 30 ibu dan bapak petani dikerjakan oleh JPP bekerjasama dengan WALHI Lampung dan Dinas Kehutanan Prop. Lampung.

Aku bertugas jadi salah satu fasilitator untuk kegiatan ini dengan narsum dari JPP dan SP. Fasilitator lain adalah mbak Nani dari Watala.

Yang menarik adalah mereka para ibu dan bapak ini tidak familier dengan kata 'gender'. Mereka mengaitkan kata ini dengan kata lain yang ndak ada kaitannya.

"Ini sejenis makanan dari beras itu ya, mbak?"
"Kayak nama alat untuk nanak nasi ya."
atau ada nyahut.
"Mungkin nama pabrik."

Haiyahhhh. Kami ngakak habis melihat hasil pretest mereka.

Namun, yang muncul dalam diskusi, wow, asyik banget. Mereka ternyata sudah membagi peran dengan baik antara laki-laki dan perempuan. Walau mereka ndak paham istilah, tapi mereka sudah melakukan hal-hal untuk sampai pada kesetaraan dan keadilan gender.

Monday, August 14, 2017

Rakernas FPBN XIX

Rakernas Forum Pendamping Buruh Nasional (FPBN) ke 19 diadakan di Ngison Nando Kalianda, Lampung Selatan, 11 - 13 Agustus 2017.

Sebagian dari peserta.
Hadir sebagai narasumber adalah Suroto dari AKSES dan Martin Sirait dari Atmajaya. Tema besar yang diangkat adalah CU dan gerakan buruh. Terangkum dalam cuplikan PP 34 :  “Yang Kami Maksudkan adalah Kemajuan Sosial maupun Pertumbuhan Ekonomi.”