Tari Selendang Rawas |
Awalnya aku tak terlalu memperhatikan syair nyanyian mereka, juga musik mereka yang hanya memakai dua rebana ditabuh secara monoton. Tapi kemudian aku mulai mendengar bahasa yang familier, dan ketika kucermati ternyata itu adalah deretan pantun yang dilantunkan sebagai lagu. Wuahhhh, simak nih sebagian syairnya :
Ke kebun membeli minyak
singgahlah memetik kembang kertas
sembah sujud gak kamu banyak
Empat penari menunggu giliran |
Apa rasanya si gula pasir
dimakan dengan kacang panjang
berhadapan manislah di bibir
kalau di hati nulak belakang
Gikecik pandan di kebun
lah besak pandan semarak
gikecik badan betepun
lah besak badan kepak layak
Kalau ade sapat di kebun
ambil kemuru penjuluk petai
kalau ada upat dan semu
acaklah tari berhenti kudai
Deretan pantun yang sempat kucatat ini kudengar saat Tari Selendang Rawas yang ditarikan oleh empat anak perempuan dengan selendang diikat di pinggang. Tarian sederhana namun indah.
No comments:
Post a Comment