Friday, December 01, 2017

Salon Dadakan untuk Regina


Regina Anindya Putri
Aku sedang memasak untuk makan malam sore tadi. Hmmm... sebenarnya tidak sungguh-sungguh masak. Hanya menambahkan irisan labu ke dalam rawon sisa siang dan rencana menambahkan telur goreng dalam menu. Si Regina awalnya hanya bermain saja di sekitar dapur, lalu mamanya datang memintanya untuk mandi.

Beberapa saat dia masih mbulet saja belum mau beranjak. Mamanya mungkin memegang rambutnya (aku tak melihat) lalu terjadi obrolan tentang rambutnya yang panjang.

"Ini juga kenapa rambutmu? Kusut banget, Nin." Mamanya memanggilnya Anin atau Regina. Aku memanggilnya Regina, dan Regina memanggilku ibu. "Kayak kena lem ini. Potong saja ya."

"Biasanya potong di mana, Regina?"

"Aku potong sendiri." Sahut mamanya.

"Ya udah, sini. Ibu yang memotong ya."

"Ya. Potong rambut sama ibu." Kali ini suaranya yang terdengar.

"Bener?"

"Iya."

Okey. Aku pun ambil gunting dan sisir. Mamanya membuka bajunya dan dia duduk setengah anteng di belakang dapur. "Bayarannya es krim ya."

"Yaaa. Mau..."

"Es krim buat ibu, yang motong rambut. Bukan untuk Regina."

Dia hanya nyengir. Setelah selesai, aku bilang supaya dia mandi dan cuci rambut lalu datang lagi untuk difoto. Hehehe...inilah hasilnya.

No comments:

Post a Comment