Friday, November 17, 2017

V.J. Suliham : Pejuang yang Idealis

Hari ini aku kembali di rumah setelah beberapa hari berada dalam perjalanan untuk bapak V.J. Suliham. Bapak Suliham meninggal pada umur 74 tahun, pada 12 Nopember 2017 pukul 04.00 di Lumajang. Aku ingin mencatat peristiwa ini supaya aku mampu mengingatnya kelak.

Aku mengenal bapak sekitar tahun 1996 atau 1997 saat bapak Suliham menjadi sinder Perhutani di Bagor, Nganjuk. Saat itu aku mulai dekat dengan Mas Hendro (sekarang suamiku) dan karena keterbatasan waktu untuk bertemu di tempat lain, Mas Hendro mengundangku ke rumah dinas bapaknya.

Bapak Suliham menyambut kedatanganku biasa saja. Karena aku dekat juga dengan Atik dan Ninik, adik-adik Mas Hendro, maka kedatanganku sepertinya dianggap seperti kedatangan teman dari anak-anaknya. Bahkan bapak terlihat biasa saat aku juga menginap di rumah itu.

Yang agak mengejutkanku, saat malam aku mau pipis, aku melewati dapur. Bapak sedang membersihkan kompor, menata kembali panci wajan dan segala perlengkapan, dan menutup meja kompor dengan rapi. Bagiku pemandangan itu tidak biasa. Aku ingat bapak Samiran, bapakku tercinta, nyaris tidak pernah menyentuh dapur.

Tapi kemudian aku pelan-pelan mengenal bapak Suliham yang sangat teliti, bersih dan tidak bisa membiarkan hal-hal apa pun dibiarkan berantakan. Sejak ditinggal ibu tahun 1993, bapak menjadi sekaligus ibu. Tegas untuk banyak hal. Peduli terhadap segala hal. Dan kemudian aku tahu, bahwa bapak sangat idealis. Waktu tahu aku jadi wartawan, bapak mempertanyakan aku habis-habisan berdasarkan pengalamannya menghadapi wartawan-wartawan bodong yang meminta amplop. Duh. Untung aku tetap diterima sebagai mantu.

Saat mendengar kabar bapak meninggal, aku seperti ngambang, sedih sekaligus lega. Sedih. Ya sedih sekali. Aku cukup dekat dengan bapak. Lega, ya lega. Karena bapak tidak lagi menderita sakit. Bapak jarang sekali sakit, tapi pada akhir hidupnya bapak menderita kanker prostat dan batu ginjal yang cukup parah. Sudah dua kali operasi dalam dua bulan terakhir. Dan mestinya operasi sekali lagi sekitar dua bulan lagi.

Sekarang, doa. Doa yang bisa kukirimkan untuk bapak. Semua sudah selesai dilewati oleh bapak. Dari 15 Agustus 1943 hingga wafatnya 12 Nopember 2017.



2 comments: