Tuesday, November 28, 2017

Kegelisahan

Gelisah itu biasa. Wajar dan mungkin sebanding dengan ancaman atau bahaya yang memang nyata bisa terjadi. Namun ada juga kegelisahan yang tidak wajar yang sebenarnya sama sekali tidak sebanding dengan ancaman atau bahaya yang mungkin terjadi.

Pada anak-anak, kegelisahan model ini bisa diatasi dengan dipeluk cium, dihibur, diayun-ayun, dibelai-belai. Pelahan kegelisahan akan pudar dan lupa akan kekuatiran-kekuatiran, lalu kembali ceria. Penuh harap dan terus bersukacita.

Lha kalau sudah dewasa, mosok masih pakai cara anak-anak seperti itu? Aku memilih tidak. Aku ingin kembali pada tulisanku kemarin, cek di sini. Bukan perkara yang mudah. Tapi justru karena susah, aku mau melakukannya, biar aku tidak berhenti sebagai anak-anak. Oh, no. Orang yang paling berbahagia dalam kehidupan ini adalah anak-anak. Mereka mudah mengampuni. Mudah kembali bergembira. Mudah percaya. Dan sebagainya. Tapi tidak cukup seperti itu karena aku perlu kesadaran-kesadaran, dan juga proaktif dalam pilihan-pilihan. Dengan demikian aku tetap akan mudah mengampuni, tetap mudah bergembira, mudah percaya, selayaknya keriangan anak-anak. Tapi kali ini adalah saatnya melakukan itu semua dalam kesadaran pilihan.

Nah, macam tuhhhh...

No comments:

Post a Comment