Sunday, November 26, 2017

Terlibat dalam Konser Agnez Mo di Lampung

"Yul, kau sedang di mana? Bisa menemaniku saat di Lampung?" Dia ini memang begitu lagaknya. Walau jauh lebih muda dariku, dia biasa memanggilku Yuli, begitu saja, sewajar orang dalam pergaulan internasional yang hanya panggil nama kalau memang sudah akrab. Dia kelahiran 1 Juli 1986, itu artinya selisih 12 tahun denganku.
"Kapan acara manggung di Lampung, Nes? Libatin aku di satu lagu ya."
"Boleh. Berapa berat badanmu sekarang?"
Huaa... Kok tanya berat badan lho ya. Waduh. Memang aku ndak selangsing dulu.
"Hmmm... Sejak lima tahun terakhir berat badanku bertambah satu kilogram setiap tahunnya."
"Lingkar pinggangmu?"
"Hmmm... aku tak tahu. Sudah lama ndak ngukur."
Huh. Andai dia tahu ukuran pinggangku hampir sama dengan pinggulku bisa meledak tawanya.
"Oke, tak masalah. Untuk satu lagu yang mana yang kau maui?"
"Ya, yang ndak terlalu bergerak energik deh. Kau kan tahu aku udah emak-emak sekarang."
"Aku sedang promo Long As I Get Paid. Kalau ngikut di sini kau mesti sedikit seksi. Kau masih sering lari putar stadion?"
"Hmmm... aku di lagu yang lama saja deh, Nes. Takutnya aku malah merusak pentasmu. Adakah yang ndak perlu terlalu seksi?" Aku berusaha menghindar dari pertanyaannya yang bikin keselek itu.
"Okey, nanti kucarikan yang cocok."
"Atau aku membaca cerpenku saja di konsermu?"
"Hmmm...."
"Membaca puisi deh. Yang lebih pendek."
"Uhmmm..."
...
Tiba-tiba kakiku basah. Aku tergopoh-gopoh mencari ember. Lalu duduk dengan kepala pusing di pinggir kasur. Huh. Hujan lebat ini tahu banget cara mengganggu orang dari mimpi. Huh.

1 comment:

  1. Yang Damn I Love You aja deh, Mbak. Bikin semangat di pagi hari. Tapi besok2 jangan lupa berdoa sebelum tidur, ya

    ReplyDelete