Tanjung Pesona, Bangka, Mei 2017. |
Jadinya, agenda berbaring santai berubah dikit dengan tambahan membaca bagian awal buku ini. Masih di bagian awal aku menemukan pertanyaan : Aksi atau Reaksi?
Manusia dewasa adalah seorang aktor bukannya reaktor. Aktor berarti orang yang bertindak, reaktor menjadi aktif hanya bila dirangsang oleh tindakan oerang lain. Cerita ini menggambarkan hal tersebut :
Pada suatu hari seseorang menemani sahabatnya pergi membeli koran. Sahabat itu memberi salam ramah sekali kepada penjual koran, tetapi dijawab dengan kasar dan cemberut. Setelah menerima koran yang disodorkan kepadanya secara tidak sopan, sahabat itu tersenyum ramah dan berpamitan pergi. Sesampai di jalan bertanyalah temannya :
"Apakah orang tadi selalu sekasar tadi?"
"Ya, hampir selalu begitu."
"Lalu, mengapa kau bersikap ramah kepadanya?"
"Ya, mengapa tidak?"
"Ah, mengapa berbaik-baik kalau ia tetap seperti itu?"
"Karena saya tak suka dia menentukan apa yang saya ingin lakukan."
Hmmm, konsep ini sudah beberapa kali kubicarakan dengan beberapa orang. Aku masih tetep belum puas dan belum juga bisa melakukannya. Dan selama belum begitu, yaaa... aku masih belum menjadi manusia merdeka. Masih tergantung pada tindakan orang lain, terkurung pada 'jajahan' orang lain. Hmmm...
No comments:
Post a Comment