Yuli
Nugrahani, lahir di Kediri pada Juli 1974, mempunyai nama lengkap Ch. Dwi Yuli Nugrahani, putri kedua dari Pak Sam dan Bu Titik. Sekarang
tinggal di Hajimena, Natar, Lampung Selatan, bersama suaminya Piet
Hendro Wartoyo dan dua anak laki-lakinya, Albert Ardyatma dan Bernard
Sandyatma.
PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA
Sekolah tingkat dasar dilaluinya di SD Grogol 3 Kediri, lanjut di SMP Don Bosco Kediri dan kemudian SMA Augustinus Kediri. Yuli merupakan alumni Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, pernah menjadi wartawan di Malang Post (1998 - 2000) dan pimred di Majalah Nuntius (2005 - 2014). Selain itu juga pernah bekerja untuk Vincentian Center Ingonesia (VCI) sebagai koordinator perburuhan (1998 - 2000).
Sekolah tingkat dasar dilaluinya di SD Grogol 3 Kediri, lanjut di SMP Don Bosco Kediri dan kemudian SMA Augustinus Kediri. Yuli merupakan alumni Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, pernah menjadi wartawan di Malang Post (1998 - 2000) dan pimred di Majalah Nuntius (2005 - 2014). Selain itu juga pernah bekerja untuk Vincentian Center Ingonesia (VCI) sebagai koordinator perburuhan (1998 - 2000).
BUKU-BUKU
Mulai suka buku sejak masih kecil karena bapak dan ibunya guru, selalu menyediakan bacaan di rumah secara sengaja atau tidak sengaja. Buku-buku seperti Lima Sekawan, Tono Tini, dan bahkan novel-novel panjang sudah dibacanya dari kecil. Mulai suka menulis ketika bisa menulis. Tulisan pertamanya yang dikirim ke media adalah geguritan (puisi bahasa Jawa) yang pendek yang dimuat di Majalah Panyebar Semangat saat dia kelas dua SMP. Bu Purnami, guru bahasa Indoensianya saat itu menjadi pelecut semangatnya setelah bapak ibunya.
Seiring waktu, tulisannya tersebar di berbagai media seperti : Buletin Terlibat, Buletin Lembur, Majalah Hidup, Ucanews, Majalah Nuntius, Femina, koran Malang Post, Lampung Post, Fajar Sumatera, Teras Lampung, Suara Karya, Sinar Harapan, Jurnal Perburuhan, Bulettin ACPP Hongkong, Majalah Mantra, Buletin Insan, beberapa media online, blog pribadi dan sebagainya.
Mulai suka buku sejak masih kecil karena bapak dan ibunya guru, selalu menyediakan bacaan di rumah secara sengaja atau tidak sengaja. Buku-buku seperti Lima Sekawan, Tono Tini, dan bahkan novel-novel panjang sudah dibacanya dari kecil. Mulai suka menulis ketika bisa menulis. Tulisan pertamanya yang dikirim ke media adalah geguritan (puisi bahasa Jawa) yang pendek yang dimuat di Majalah Panyebar Semangat saat dia kelas dua SMP. Bu Purnami, guru bahasa Indoensianya saat itu menjadi pelecut semangatnya setelah bapak ibunya.
Seiring waktu, tulisannya tersebar di berbagai media seperti : Buletin Terlibat, Buletin Lembur, Majalah Hidup, Ucanews, Majalah Nuntius, Femina, koran Malang Post, Lampung Post, Fajar Sumatera, Teras Lampung, Suara Karya, Sinar Harapan, Jurnal Perburuhan, Bulettin ACPP Hongkong, Majalah Mantra, Buletin Insan, beberapa media online, blog pribadi dan sebagainya.
Menjadi editor dan penyusun buku : Eritis Mihi Testes (Tanjungkarang, 2002), Suster-suster Klaris Kapusines Sekincau (Tanjungkarang, 2003), Samudera Peziarahan (Tanjungkarang, 2010), Goro-goro, Kucing Gering Bagong Leong (Tanjungkarang, 2013), Antologi Puisi Hujan Kampoeng Jerami (Sumenep, 2014), Antologi Puisi Titik Temu Komunitas Kampoeng Jerami (Sumenep, 2014) yang ditulis oleh Acep Zamzam Noor dkk., Kumpulan Puisi dan Cerpen Akar Rumput (Sumenep 2016), Gurindam Jiwa dalam 29 Pasal (Batam, 2017), 25 tahun Mekar Sai Menyongsong Era Emas (Lampung, 2017), Membangun Budaya Hidup Damai (Jakarta, 2018), antologi Pandemi Pasti Berlalu (Lampung, 2021), antologi puisi Lampung Selatan Segala Musim (Lampung, 2021), antologi puisi Sampai Ambang Batas (Yogyakarta 2022) dan sebagainya.
Setelah geguritan yang muncul di Panyebar Semangat pada tahun 1987-an, puisi-puisi dia tulis sebagai kesenangan. Puisi-puisi selain tersebar di beberapa media juga masuk dalam buku : Turonggo Yakso, Memperjuangkan sebuah Eksistensi (Trenggalek, 2014), Gemuruh Ingatan 8 Tahun Lumpur Lapindo (Sidoarjo, 2014), Hujan Kampoeng Jerami (Sumenep, 2014) Antologi Puisi Titik Temu (Sumenep, 2014) dan Negeri Para Penyair: Antologi Puisi Mutakhir Lampung (Dewan Kesenian Lampung, 2018). Buku puisi tunggal berjudul Pembatas Buku, diterbitkan oleh Indepth Publishing pada Mei 2014. Buku puisi kedua Sampai Aku Lupa, diterbitkan oleh Komunitas Kampoeng Jerami Sumenep pada Agustus 2017.
Cerpen-cerpen selain tersebar di berbagai media juga masuk dalam buku : Antologi Cerpen ‘Kawin Massal’ (Dewan Kesenian Lampung, 2011), Antologi Puisi dan Cerpen Sastrawan Lampung ‘Hilang Silsilah’ (Dewan Kesenian Lampung, 2013), dan Negeri yang Terapung : Antologi Cerpen Mutakhir Lampung (Dewan Kesenian Lampung, 2018). Buku kumpulan cerpen tunggal berkolaborasi dengan pelukis Dana E. Rahmat berjudul Daun-daun Hitam, diterbitkan oleh Indepth Publishing dan Caritas Tanjungkarang pada pertengahan 2014, berisi 12 cerpen dengan mengusung tema-tema sosial dan kebhinekaan. Kumpulan cerpen yang lain adalah Salah Satu Cabang Cemara (Komunitas Kampoeng Jerami, 2016).
Buku cerita rakyat berjudul Sultan Domas Pemimpin yang Sakti dan Baik hati diterbitkan oleh Kantor Bahasa Propinsi Lampung bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017 dan diedarkan ke sekolah dan komunitas-komunitas. Disadur dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Agatha Nila Sukma, termaktub dalam buku Folktales From Lampung diterbitkan oleh Pustaka Media Guru.
KEGIATAN DAN PEKERJAAN
Sekarang ini bekerja untuk Keuskupan Tanjungkarang sebagai Ketua Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan Tanjungkarang (meliputi: Gerakan Aktif Tanpa Kekerasan, anti human trafficking, pelayanan ke Lapas di Lampung, ekopastoral dan gender) (sejak tahun 2000 - sekarang).
Tahun 2011 - 2018 menjadi salah satu badan pengurus Komisi Keadilan, Perdamaian, dan Pastoral Migran-Perantau (KKPPMP) KWI, menjadi salah satu pembina Jaringan Perempuan
Padmarini Lampung (2015 - ...), pembina untuk Forum Komunikasi Serikat Pekerja Lampung (FKSPL). Sejak tahun 2017 sampai saat ini menjadi pengurus Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan (SGPP) KWI.
Pernah menjadi koordinator Devisi Diklat Forum PUSPA Provinsi Lampung (2018-2019), dan menjadi Wakil Ketua II Forum Puspa Provinsi Lampung (2019 - 2021), saat ini menjadi Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PUSPA) Provinsi Lampung (2021 - ...).
Di KSP Kopdit Mekar Sai Lampung pernah menjadi anggota dewan pengawas Kopdit Mekar Sai (2019 - 2022). Saat ini menjadi Ketua Pengawas KSP Kopdit Mekar Sai (2022 - ...)
Juga menjadi sekretaris Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung (DKL) 2020 - ... dan aktif sebagai pengajar/fasilitator/narasumber/moderator dalam berbagai pelatihan menulis atau kegiatan bertema sosial.
PERJALANAN
Beberapa negara yang pernah dikunjunginya adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Taiwan, Filipina, Srilanka, Italia, Vatican, Swiss dan Jerman. Masih bercita-cita mengunjungi negara-negara Fasifik, hmmm... pulau-pulau kecil di sekitar Timur situ. (Revisi Juli 2022)
Beberapa negara yang pernah dikunjunginya adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Taiwan, Filipina, Srilanka, Italia, Vatican, Swiss dan Jerman. Masih bercita-cita mengunjungi negara-negara Fasifik, hmmm... pulau-pulau kecil di sekitar Timur situ. (Revisi Juli 2022)
No comments:
Post a Comment