Saturday, November 11, 2017

Puisi Sabtu 1 : TERATAI BATU karya Fendi Kachonk

TERATAI BATU


Ia tumbuh satu kali dalam satu musim;
Musim yang tak memiliki mata dan telinga
Menangkapnya dalam sunyi, di kaki bukit
Saat burung-burung terbang menghindari
Lahan tandus, pernah memberinya nama

Ia pun tumbuh seperti sepasang jamur
Di antara deru hujan, setelah kemarau
Ia tak mengenal negeri yang begitu acuh
Pada rumah akar, pada sunyinya musim
Menangkapnya dalam sunyi, di kaki bukit

Ia tumbuh atas belaian angin dan langit
Yang hijau dari Rabu, yang berdebu, abu
antara batu-batu yang memancar cahaya
Ia tidur di atas tanah dan ribuan permata
Demi api, perihal hangus di pembakaran

Ia tumbuh atas restu; kuasa rumput ilalang
Pada desir cemas serta kerisauan, musim,
Menangkapnya dalam sendiri, di kaki bukit
meramal hari Kliwon dan tahun juga musim
serupa kepodang yang akan saling ingkar

Moncek, 091017

---------------

Fendi Kachonk,
lahir dan menetap di Desa Moncek Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep. Aktif di komunitas yang didirikannya yaitu Komunitas Kampoeng Jerami (KKJ), Forum Belajar Sastra (FBS), dan Taneyan Kesenian Bluto (TKB). Karyanya berupa esai dan puisi pernah dimuat di berbagai media dan antologi bersama. Buku puisinya Lembah Kupu-kupu (2014), Tanah Silam (2015), Surat dari Timur (2016), dan pada tahun ini menerbitkan buku Halaman yang Lain.

No comments:

Post a Comment