Lis dengan barang jualannya di ruang kerjaku. |
"Go opo iki, Lis?"
"Sini HPmu." Dia tarik HP yang ada di dekatku, mencoba menjelaskan benda apa yang dia bawa itu. "Bisa dipasang di spido motor, atau power bank. Biar ndak lepas saat dipakai." Ealahhhh...
"Berapa harganya?"
"Aku ambil 14 ribu. Untukmu 15 ribu."
"Alangkah mahalnya. Aku ini temanmu apa pelangganmu to yo? Kalau kesini tuh ya bawa oleh-oleh kek. Bukannya malah jualan aja. Masak aku selalu ngeluarin duit kalau kau datang." Dia tertawa ngekek-ngekek. Yah. Mau ndak mau aku kudu merogoh dompetku. Pura-pura ndak punya uang juga percuma kalau yang dihadapi tukang tagih Tuhan macam gini. Hehehe...
Usai uang dikantongi dia merayuku untuk memotretnya dengan barang warna warni itu. "Bantu jualin ya. Kau bisa jual 16 ribu."
"Ogah. Kujual 17 ribu ya." Tertawanya berderai-derai. Memaksaku menulis nomor teleponnya. Kalau ada yang beli aku bisa nelpon dia kapanpun. Hehehe... Okey deh. Terus bahagia ya, Nak. Di sini kau tidak akan ditolak. God bless you, Lis.
Aku begitu terharu, Mbak. Beliau ini juakan apapun ya mbak? Semacam yang penting halal?
ReplyDelete