Jadi gini ya, guys, kita ini kan percaya bahwa manusia itu ciptaan Tuhan, Allah Sang Ilahi. Manusia ciptaan yang spesial banget dengan karunia akal budi dan kebebasan. Akal budi dan kebebasan ini menjadi sarana bagi tiap manusia untuk belajar. Belajar jadi manusia. Belajar jadi ciptaan. Hingga akhirnya nanti kembali pada Sang Ilahi Pencipta secara layak.
Ini tak terkecuali tentang Setya Novanto, atau populer juga disebut Setnov. Sebagai manusia dia diberi kesempatan untuk belajar lewat karakternya, sifatnya, posisinya, harta miliknya, relasinya dan sebagainya. Harusnya dia ini manusia yang beruntung karena dia populer, kaya, punya kedudukan dan terhormat di mata manusia lain. Dia dapat kesempatan lebih banyak dibanding manusia-manusia lain.
Tapi, aduh, sebagai salah satu manusia yang lain kayak aku ini, sekarang jadi mikir kalau keberuntungan dia tuh tak sebanding dengan kemalangannya. Tubuhnya begitu lemah. Punya banyak penyakit yang berusaha dia buktikan ke khalayak karena sering kali masyarakat ndak percaya kalau dia ini penyakitan. Kan bisa dilihat dari banyak foto. Dia ini mudah mengantuk, harus berbaring di rumah sakit dan sebagainya. Itu salah satu tanda tubuhnya yang bermasalah. Sungguh kasihan. Sudahlah, guys, percaya saja bahwa dia ini memang penyakitan, bertubuh lemah. Sungguh kasihan.
Kemalangan lain, dia sering mendapat musibah. Musibahnya yang terakhir melibatkan tiang listrik dan Fortuner. Bahkan dalam mobil mewah pun dia tak punya pengaman. Harus menderita benjolan sebesar bakpau. Sungguh kasihan. Aku kebentur dikit saja sudah nangis-nangis walau aku tak suka difoto saat sakit. Dia sudah membuktikan dengan fotonya. Sungguh kasihan, Sudahlah, guys, percaya saja, nasibnya memang malang. Sopir yang piawai, mobil yang mewah, dan tiang listrik yang tak bergerak, pun tidak melindunginya dari nasib malang. Sungguh kasihan.
Yang berikutnya, dia ini sering jadi korban bullying. Ayolah, dia ini korban bully, bukan pelaku. Hambok sudah, sungguh kasihan jadi korban terus terusan. (Tapi jangan tanya salah dia ini apa ya. Aku jadi mules mual nih kalau mengingatnya. Bentar... mau ke WC dulu.) Pokoke Setnov yang sungguh kasihan sebagai manusia.
Kalau masih ingin mendapatkan kegembiraan dari peristiwa-peristiwa ini, mari kita doakan Setnov, guys. Semoga dia berani menghadapi semua ini sebagai manusia (bukan sebagai politikus, pembohong, koruptor dll). Sebagai manusia saja. Sehingga kalau memang tiba saatnya nanti, dia mampu mengambil hikmah dari keberuntungan maupun kemalangannya selama ini. Dan marilah kita terima efek dari berita-berita tentang Setnov ini dengan tawakal sehingga kita tabah merasakan mual mules kita juga kemarahan atau ketidaksabaran kita mendengar hal-hal yang terkait dengan Setnov yang sungguh kasihan ini.
No comments:
Post a Comment