Thursday, November 23, 2017

Lembur : Lembaran Buruh

Tumpukan Lembur beberapa edisi, juga yang sudah dijilid.
Sedang mencari buku untuk tambahan bahan presentasi tanggal 3 Desember mendatang kok tumpukan jilidan buku ini menyalak. Duh. Spontan ingat Mbah Baron. Dia yang menjilid Lembur-Lembur ini beberapa tahun lalu. Setiap periode pasti diserahkan padaku sedang yang lain untuk beberapa orang lainnya. Yang kuingat dikatakannya : "Aku sangat cinta buletin ini." Duh. Apalagi gue. Gue kan termasuk bidannya.

Aku mengingat buletin Lembur ini terbit tiap bulan dalam beberapa tahun. Edisi pertamanya Tanpa warna, dibuat setelah pelatihan jurnalistik untuk jaringan Forum Komunikasi Serikat Pekerja Lampung (FKSPL) pada tahun 2016. Setelah pelatihan yang diisi oleh Reza (waktu itu FMN, sekarang mungkin masih di Tribun), aku (waktu itu di Nuntius, sekarang tetap kiwar kiwir), lalu si ... aduh sapa namanya orang itu ya. Mungkin si Oki juga ikut ngisi? Hmmm... aku lupa.

Setelah pelatihan jurnalistik untuk para aktifis buruh itu, muncul kesepakatan untuk membuat buletin dari buruh untuk buruh dan untuk buruh. Itulah sebagian penampakan hasil kerja mereka itu. Terbit tiap bulan sekali. Diedarkan ke serikat buruh dalam jaringan FKSPL. Banyak orang terlibat dalam penggarapan buletin ini. Ada yang nyumbangin duit. Tenaga. Berita. Tulisan. Doa. Hehehe...

Sayang buletin ini hanya bertahan sekitar tiga tahun. Kira-kira 36 edisi. Mungkin yang pernah berelasi dengan FKSPL bisa mengingat buletin ini.

No comments:

Post a Comment