Aku suka bubur. Ini tak bisa terbantahkan. Bubur ketan hitam, atau dicampur kacang hijau. Bubur sumsum. Bubur pedas pontianak. Bubur manado. Bubur candil. Bubur sengkolo. Bubur ayam. Apa saja.
Nah, ini nih termasuk bubur yang enak dari antara bubur yang pernah kumakan. Dibilang promosi ya ndak papa deh. Bubur ayam di pojokan Stasiun Gambir ini menempati rangking atas dari antara bubur ayam yang pernah kusantap. Tempatnya sih sederhana, di bawah pohon, di dekat pintu masuk Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Gerobak kayu seperti biasa dan memakai bangku-bangku untuk mnampung pelanggan yang ingin menikmati bubur di tempat.
Penjualnya tidak memberi kacang kedelai. Kaldu ayamnya ambil sendiri dari botol-botol yang diletakkan di meja. Kacang kedelei dan kaldu ayam termasuk yang tidak kusertakan kalau makan bubur ayam.
Isi buburnya simpel tapi lezat. Ayamnya disuir-suir. Tuh kelihatan di mangkok. Cakwe iris, daun bawang dan selederi dan sedikit krupuk yang udah diremes. Paduan dalam mangkok terasa pas, tidak terlalu banyak atau sedikit. Pokoke cocok untuk sarapan dah. Dan harganya murah, hanya Rp. 15.000,- per mangkok. Mantap dah.
Tempatnya ya memang warung terbuka, kalau hujan bisa lari ke dalam stasiun. Tapi cukup bersih. Tuh lihat penampakannya saat kufoto hari ini, 20 Nopember 2017 pagi jam 08.00 setelah turun dari bis Damri dari Bandara. Oke banget kan? Jadi kalau lagi transit di situ pagi-pagi, inilah menu yang tepat untuk sarapan. Uhuiii...
No comments:
Post a Comment