Bernard menikmati liburnya yang panjang usai ujian akhir untuk SMP. Ke sekolah hanya sesekali selebihnya dia menikmati sekitar rumah, dengan apa hayooo... Yups, betul: game di hp. Huhuhu...
Pokoke sampe senewen nyuruh dia bergerak. Untungnya dia ndak terlalu tahan laper jadi kalau sudah laper mau ndak mau dia mesti bergerak ke dapur.
Salah satu yang bisa ditowelin supaya dia mau keluar rumah adalah nonton. Hehehe...itu pun tak semua judul yang kutawarin dia mau ikut. Seperti dari seminggu lalu, aku udah merayu-rayu minta ditemani nonton Aladin, dia tak bergerak seinci pun. "Ndaklah, males. Ndak menarik." Idih. Nard, sebelumnya kan ibu udah ngalah nonton Pokemon, mbok sekarang ngalah nonton Aladin sama ibu. "Ndaklah. Ajak bapak aja." Hohoho, bukan apa-apa, kalau ngajak bapaknya tuh kayak mubazir. Lebih baik kalau sama bapaknya nonton Elisha Orcaros saja di youtube. Hihihi. Wong nonton film lucu aja beliaunya merem plus ngorok. Hihihi...
Nah, kemarin usai acara perpisahan sekolah, dengan dandanan khas Batak berulos bermakeup, aku iseng nawarin: "Nard, nonton Godzilla yuk." Dia mengangguk cepat:"Udah main ya? Asyik."
Jadinya kami mampir Ciplaz di Rajabasa, menemani dia makan dulu (aku lagi puasa. hehehe) lalu ke lantai 3. Eh, udah ramai saja Ciplaz ini. Pas kami nonton Pokemon masih sepiiii, karena memang baru dibuka di pertengahan bulan Mei ini.
Aku lupa pernah nonton Godzilla yang versi mana, pokoke ni film sangat familier. Tentang monster-monster raksana yang ada di bumi, dipadukan dengan kisah legenda tentang naga di dalam bumi, gunung berapi atau samudera dalam. Jadinya memang efek gambar yang luar biasa, yang menampakkan kecilnya manusia di antara makluk raksasa yang ganas. Oke banget lah gambar yang muncul.
Hanyaaa, jadinya tampak banyak ndak logis, tur kebangeten. Misalnya, untuk makluk segede itu, sedekat itu jaraknya dengan tokoh sentral, dan sedang ngamuk ngawur kok ya si tokoh aman-aman saja, tak kena efek parah apa gitu. Hehehe...
No comments:
Post a Comment