Tuesday, May 07, 2019

Avengers: Endgame, Hidup Kesetaraan!

Udah beberapa minggu sejak film ini terdengar, aku dan Bernard janjian untuk nonton pada kesempatan tercepat. Apa daya, kesibukan terus menerus kualami. Bernard sendiri juga mesti nyelesaiin tugas-tugasnya di akhir tahun pelajaran SMP. Albert udah nonton duluan bersama teman-temannya udah menahan diri untuk tidak mengumbar spoiler tapi toh tetap membuat kami berdua penasaran (seperti biasa bapaknya mah anteng-anteng aja kalau kami ngobrolin film, yang penting ada lovebird. hehehe)

Jadinya di tengah kesibukan hari Selasa lalu aku mampir MBK, cek ketersediaan tiket. Pas banget ada tempat sekitar 1 jam lagi, di posisi no 3 dari depan. Tak apa deh agak tengadah. Langsung kubeli tanpa konfirmasi Bernard, baru usai itu aku telpon dia. Ladalah, kok ndak diangkat. Telpon rumah juga tak diangkat. Telpon Albert juga tak diangkat. Mulai panik dah, jangan sampai tuh tiket yang udah kebeli hangus.

Setelah telpon yang kesekian kali, barulah si die ngangkat dengan suara parau: Baru bangun tidur, ibu. Ladalah, double panik. Cepat-cepat kubilang: Suruh mas Albert anterin ke MBK sekarang juga, ndak usah mandi. Cepet.

Huft. Aku menunggu dengan semangkuk bakso Malang di dekat bioskop. Bernard datang tepat waktu. Segera masuk ke bioskop, tapi nyempetin cari makan, hotdog yang mahal dan paket popcorn, soalnya Bernard bilang: Aku belum makan, ibu. Hedeh.

Dua cowokku, teman kencanku usai nonton.
Filmnya sendiri, wuaahhhh lama nian. Tiga jam persis. Dan alurnya sangat cepat. Susah nyeritainnya, pokoknya aku nangkap:

1. Tokoh-tokoh avengers bisa hidup lagi. Hihihi, alamat beberapa saat lagi bakal bikin janji dengan Bernard untuk seri yang berikutnya.

2. Kesetaraan gender ada. Tokoh laki dan perempuan berbagi peran dalam perjuangan kemanusiaan. Cieee....asyiklah.

3. Kesetaraan ras muncul, paling kuat di bagian akhir ketika tameng Capten America diserahkan dari si tokoh lama ke tokoh baru. Dari manusia kulit putih ke kulit hitam. Dua tokoh yang setara, sama-sama kuat dan terhormat.

4. Aku tak ingat satu kalimatpun yang menyentuh hatiku. Huhuuuuu.... parah banget diriku ini. Tapi kalau Bernard suka, aku pun suka deh.

Bagian terakhir dari nonton bareng Bernard adalah belanja sambil kontak Albert supaya nyusul untuk makan bareng di MBK.

No comments:

Post a Comment