Sebuah buku "Following the wrong God Home", ditulis oleh Khaterine Lim. Berkisah tentang kedatangan Ben, seorang asing dari Barat dalam kehidupan Yin Ling, seseorang yang sudah terikat pertunangan dan keputusan pernikahan. Pertemuan yang tiba-tiba dalam ketertarikan satu sama lain yang tak berjarak. Barat dan Timur. Hati dan pikiran. Mimpi dan nyata. Dua hal yang berjauhan namun bergulat dalam keeratan. Tidak pernah berhenti walau kemudian Yin Ling sudah menikah dan punya anak. Perjalanan membawa mereka berdua akhirnya bisa mengambil keputusan berani yang melawan tradisi dan logika. Berdua. Menikmati cinta yang membara. Happy ending? Tunggu dulu. Yin Ling mati dalam sebuah kecelakaan pesawat. Derita yang luar biasa. Tamat? Tunggu dulu. Perjalanan cinta tidak akan mati, bahkan oleh kematian badani. Kematian justru memberikan banyak kemungkinan-kemungkinan.
(Aku kira sebuah pertobatan akan lebih mudah jika dekat pada kematian. Tapi bertobat atas apa? Apakah Yin Ling berdosa karena mencintai Ben? Apakah Yin Ling tetap dalam dosa jika tidak menyesali cintanya yang salah tempat itu? Secara pribadi aku mendukung Yin Ling. Tapi jangan mengikuti aku. Jangan tanya padaku. Tanyakanlah pada pastur, kyai, pendeta, dll...jika mau menjadi Yin Ling. Dan siaplah untuk mati sewaktu-waktu, mungkin tanpa pertobatan. )
No comments:
Post a Comment