keindahan ciptaan muncul dari tubuh-tubuh manusia
sempurna!
mata berlentik jadi jarum ragawi pengintai segala fisik
tangan berjari-jari tiada tandingan menggeluti seluruh gerak
bibir dengan dimensi suara dari seluruh kelengkapan rongganya
telinga dengan relung-relung penimba seluruh nada
kulit berbulu rasa menyelimuti seluruh daging dan kefanaan
malam penuh gelombang, suatu masa
aku manfaatkan waktu untuk menyusuri tubuhku
salah satu ciptaan puluhan tahun melingkupi genap jiwaku
hidup, hingga ke bagian paling tak tersentuh cahaya
dalam keramaian rasa, sebuah bayangan datang
menawarkan diri untuk menyusup di antara tubuhku
ingin berbagi kehangatan dari denyut-denyut darah
antara gelembung-gelembung hasrat yang rajin berkata
tangan berjariku merangkulnya, lebih tepat ingin merangkulnya
ejekannya pedas "Kamu tak sepenuhnya menghendaki itu!"
aku mengabaikan suaranya, melepaskan jubah malamnya yang gelap
lalu meraupkan raga cairnya ke seluruh tubuhku
tanpa bentuk dia membasuhku dari jari-jari hingga ke jantungku
bibirku berteriak dalam ekstasi penuh puji
dalam hatiku bisikan lirih
"Adakah ini saatku memanggul salib ke Kalvari?"
(manusiaku menolak perjalanan ilahi
masih ingin mereguk cawan duniawi)
No comments:
Post a Comment