Seorang bapak datang. "Sungguh, ini diperlukan kerja keras. Tidak mungkin saya bisa melakukannya sendirian. Harus banyak orang dan diperlukan perempuan-perempuan yang sangat kuat untuk peran-peran tertentu. Dik Yuli bisa melakukannya."
Seorang ibu datang dengan anak bayinya. Bangga memeluknya. "Aku hampir saja kehilangan dia. Bu Hendro yang mati-matian minta supaya aku pertahankan. Untung aku bisa sadar. Lihat, dia cantik kan?"
Sepasang muda datang. Bergandengan tangan tapi dengan muka yang rusuh pekat. "Kami tidak direstui, Mbak. Bagaimana kami harus menghadapi keluarga kami?"
Albert merajuk. Dia duduk di meja belajarnya tapi tidak mengerjakan apa-apa. "Aku tidak mau belajar jika tidak ditemani ibu!"
Seorang suster mengirim pesan lewat HP. "Datang sebelum jam 12 ya. Ada sesuatu yang mesti kita bicarakan dulu sebelum acara."
Seorang aktifis menuntut. Dengan wajah tidak terima dia berkata dengan keras. "Harusnya Mbak Yuli datang lebih awal. Tidak ada keputusan apa-apa tadi dalam rapat."
Bernard teriak. Seperti pagi-pagi kalau dia bangun tidur. "Aku mau dibikinin nasi goreng. Pokoknya ibu, tidak mau yang dibikinin Wawak!"
Seorang pastor tandas dalam persiapan suatu kegiatan. "Sudah, Yuli saja. Itu sudah cukup."
Seorang remaja menulis dalam kertas. "Komunikator idolaku : Mbak Yuli."
Oohhh, jangan percaya itu semua. Itu bohong.
Aku bukan perempuan kuat seperti yang dibayangkan bisa mengatasi masalah-masalah. Aku tidak punya kekuatan seperti itu. Sama sekali tidak! Lihatlah aku ini jiwa dan raga!
Begitu ringkihnya aku, bahkan sungguh takluk tak berdaya pada setetes embun. Bayangkan! Setetes embun yang cair tak berbentuk pun bisa mengalahkan aku. Bisa membuatku berjam-jam beku dalam keheningannya. Bisa membuatku berteriak lewat segala bahasa dalam ocehan bersamanya. Bisa membuatku hanya mencumbunya, dalam segala-gala waktu segala-gala raga segala-gala rasa.
Jadi, jangan lagi percaya jika ada yang mengatakan aku perempuan kuat hebat. Aku sudah terkalahkan, oleh setetes embun yang cair tak berbentuk.
Setitik embun yang mengalahkan super hero dengan nama Super Yuli tentunya bukan bersal dari aliran hitam, seperti Joker dalam film "the dark night" atau "Botorokolo" dalam tokoh pewayangan bukan?
ReplyDeleteSelama Si Embun hanya mentranfusikan energinya pada Super Yuli. Sang Embun tidak rela jika Super Yuli tidak melanjutkan misi sebagai SUPER HERO.
Cayo...
U are is Super Women