Wednesday, October 31, 2012

Bernard Sandyatma

Sebenarnya aku tidak pernah terima pesanan menulis untuk blogku sendiri. Tulisan di blog aku isi sesuka hatiku, tentang apapun saja sesuai rasa dan pikirku saat menuliskannya. Tapi sebuah permintaan manis diucapkan setelah mencium pipi saat aku mulai membuka netbook.
"Tulis tentang aku, ibu. Jangan tentang Yuli Nugrahani terus."
Hah. Kan sering aku menulis tentang Bernard?
"Tapi sekarang tidak menulis tentang Bernard kan? Jadi tulis tentang Bernard Sandyatma."
Wuih, permintaan yang sulit ditolak.
"Okey. Ibu akan tulis. Tentang Bernard saja?"
"Iya. Tentang Bernard saja." Hening sejenak lalu melanjutkan,"Juga bersama Elpen, Turtle, Dolpino, Lion, Snopi,..."
Ooh.
"Okey."
Tapi bener lo ya, harus setuju bahwa ibu sering menulis tentang Bernard juga. Misal, cek di sini, atau di sini, juga di sini, lalu di sini, ada juga di sini, di sini, di sini, dan buanyak lain yang kalau aku link semua, habis ruangnya.
Bercerita tentang Bernard memang tidak ada habis-habisnya. Sejak aku sadari dia ada dalam perut, sudah banyak kisah yang menyertainya. Soal duren berkarung-karung yang kumakan tanpa sadar ada dia di rahim, sudah 4 bulan baru ketahuan karena memang sejak melahirkan Albert aku tidak mens, lalu tidak percaya juga saat sudah hamil, dan sebagainya.
Bahkan saat akan melahirkan Bernard, aku masih bekerja pada hari Sabtu, menyerahkan surat cuti siang, lalu belanja gila-gilaan di Matahari keperluan melahirkan. Dan hari Minggunya, dia lahir! Siang hari, dengan proses yang cepat nyaris tidak sakit. Kekuatan penuh dari Bernard bayi yang lahir dengan berat 3,9 kg (super gede) dan panjang 53 cm.
Dia bayi yang manis. Aku coba cari softcopy foto bayinya belum ketemu. Tapi ada beberapa foto dia masih beberapa tahun. Masih imut hingga sekarang ini. Lihat parade foto berikut :
Malu tapi mau.



Suka permen, coklat, dll yg manis.
Anteng.
Senyumnya...




Dia begitu manis kan? Sekarang umurnya sudah 9 tahun pada 26 Oktober lalu. Dia meminta aku mengajak makan bersama di Kampoeng Bamboe dan kado kejutan dari bapaknya, dan ditambah surprise kecil dari kakaknya.
Ah, aku kira dia akan tetap menjadi manusia manis (offcourse dengan kenakalan-kenakalannya juga) sampai kapanpun.
"Doaku untukmu, nak. Kau punya hidup sendiri yang akan kau jalani sampai nanti. Warnai sesukamu. Muah."

Wajahnya semakin dewasa, ok?


Nah, aku tahu tulisan ini pasti diprotes, lihat saja. Tentang Elpen, Turtle dll belum dimuat. Ya, ya, mereka adalah kesayangan Bernard. Binatang-binatang adalah kesayangannya. Yang hidup maupun yang boneka, adalah teman-temannya.
"Elpen (si gajah) adalah teman baikku sekarang ini. Dia menemani aku kalau tidak ada orang di rumah."
Ehmm, ya. Karena dia masuk sekolah siang jam 12, maka tiap pagi dia menghabiskan waktu bersama Elpen, sebelum Wawak datang atau Oom Khairil menjemputnya. Kapan-kapan aku tulis lagi tentang Bernard dan kawan-kawan itu ya... Love you so much, son.

No comments:

Post a Comment