Monday, October 22, 2012

Menjadi Elang yang Terbang Tinggi

Jumat, 19 Oktober lalu aku menjadi tamu Indri di kelasnya, di hadapan puluhan mahasiswa semester lima fakultas FISIP, Universitas Lampung. Mereka sedang belajar dalam mata kuliah Pengembangan Organisasi dan Indri memintaku untuk memandu para mahasiswa untuk melihat satu aspek dalam organisasi yaitu : individu. Organisasi sebagai kumpulan dari individu-individu akan berjalan ke arah tujuan dengan keterlibatan dan partisipasi individu-individu. Bagaimana individu bisa efektif memberi kontribusi? Pertama-tama, dengan mengenali diri dan melihat mana yang bisa disumbangkan atau dikembangkan.
Lagi nggambleh, eh nggedobos...
Aku tulis judul materiku : Menjadi Elang yang Terbang Tinggi. Hahaha, pokoke gak ilmiah banget deh. Dan mana bisa si Yuli ini bicara yang ilmiah? Hehehe...maka, walau di depan akademisi, para mahasiswa yang haus akan ilmu, hehehe, aku hanya bercerita tentang dongeng-dongeng. Dongeng yang biasa saja, yang dipakai oleh ibu-ibu untuk menidurkan bayi. Kisah pertama tentang nasib anak elang yang menetas di sarang ayam, yang rindu ingin terbang seperti elang sampai akhir hayatnya tanpa pernah tahu bahwa dia sebenarnya adalah elang yang bisa terbang sama seperti elang-elang lain. Kisah kedua tentang perjalanan sebotol air minum dari pabrik yang sama tapi punya harga berbeda tergantung dimana dia dijual. Di terminal, di salon, di restoran, di hotel berbintang? Dan kisah ketiga aku lagukan sambil mendengarkan dendang Sita, pada lagu Donna, Donna. Tentang anak sapi yang mengeluh, burung layang-layang yang terbang tinggi, dan petani yang menghardik suruh memilih mau jadi anak sapi atau burung layang-layang.
Ya, hanya berdongeng sepanjang 1,5 jam di bagian awal, tengah dan akhir. Selebihnya nggambleh (istilah Indri), nggedobos (istilahku), atau kuliah (menurut istilah mahasiswa). Hehehe. Tentang menganalisa diri sendiri melalui analisa paling sederhana, analisa SWOT. Mereka aku bawain toolnya sehingga bisa langsung berlatih di kelas. Lalu mengambil teorinya Stephen Covey tentang 7 Habits plus yang ke 8. Dilengkapi ajakan-ajakan untuk melihat diri sendiri dalam relasi dengan Ilahi dan semesta raya. Begitulah.
Menarik, selalu menarik. Bertemu orang-orang muda yang dinamis bergerak, boleh salah, syukur kalau bener, adalah sesuatu yang menarik. Kapan aku diundang lagi, Ndri? Terimakasih ya sudah boleh ndobos di kelasmu.

No comments:

Post a Comment