duduk bersila di beranda belakang
seseorang menggelitik kakiku
tak bergeming tak berasa, hanya tertawa
siulan angin menambah geli
..., hanya tertawa
"bahasamu terbatas.
bukan teman bukan lawan.
jangan bersuara."
melanjutkan sila di beranda belakang
ingin abai dan ingin lupa
ketidakpekaanku tak tahu makna
jadi hanya tertawa
"bahasamu terbatas.
bukan teman bukan lawan.
jangan bersuara."
para malaikat kuundang
lindungi aku, amankan aku
roh ilahi tutupi aku
dalam semadi bersila
juga dalam jalan gerak
terlebih untuk berdoa
"bagimu yang punya bahasa terbatas."
No comments:
Post a Comment