Friday, September 21, 2012

Otak Vs Hati

Ini PR yang tidak juga selesai kukerjakan. Bagaimana mengharmoniskan otak dan hati? Keduanya selalu menjadi kutub yang berlawanan. Jika sesekali ada persinggungan, maka yang ada adalah pertengkaran dan kemudian salah satu diantaranya akan merajuk tidak lagi mau bekerja. Apakah memang dua hal ini tidak akan pernah bisa akur dalam diri seorang Yuli? Orang yang mengenalku pasti akan mencap pernyatan ini lebay. Sedang yang tidak mengenalku akan memvonis omong kosong.
Hatiku termasuk bagian yang paling kuat dalam diriku. Dia dengan mudah menyetir kaki tanganku juga mata telinga bibirku dan bahkan otakku. Sangat mungkin melogikakan apa yang sudah dimaui oleh hati. Aku sangat pakar dalam hal ini. Otakku akan jadi hamba bagi hati yang sudah berkobar, entah karena marah, sedih, cinta, kecewa, gembira, dan sebagainya. Namun hatiku sangat mudah tergoda. Oleh keindahan, oleh perhatian, oleh kekosongan, oleh kecintaan, oleh apapun yang tersentuh oleh pancainderaku. Mudah sekali aku jatuh dalam percabangan karena hati.
Otakku seharusnya adalah bagian yang cemerlang  jika ditilik dari SD - SMA aku tidak pernah bergeser dari 3 rangking teratas di sekolah. Atau dengan melihat percikan pikiran cerdas sesekali di waktu yang tepat saat ada masalah. Tapi otakku juga bagian yang paling malas bekerja. Maka tak ayal aku pernah dapat E untuk matematika terapan, bidang pelajaran yang paling aku suka, saat aku kuliah (Setahun kemudian aku ulang dan aku dapat A!) Juga aku harus memaksa diri sangat keras beberapa kali hanya karena satu istilah dalam satu bab di buku yang kubaca. Bahkan aku sering tidak nyambung saat berbincang dalam sebuah diskusi.
So! Bagaimana mengharmoniskan hati yang kuat dan otak yang cemerlang, atau hati yang mudah tergoda dan otak yang malas dalam diriku? Aku menyadarinya sudah bertahun lewat, lalu menggelutinya dengan berbagai macam pertanyaan dan tindakan, juga tulisan berbagai versi. Kamu akan mudah menemukan tulisan tentang pergumulan otak dan hati dalam diriku lewat blog ini. Coba cek mulai dari yang terbaru sampai yang lama, misal di sini, serial Conspiracy 1 - 9 yang belum selesai di sini yang terakhir dan di sini yang pertama, masih bersambung mungkin tak pernah tamat, lalu tulisan-tulisan lain seperti di sini, di sini, di sini atau di sini. Atau bahkan semua tulisanku adalah gambaran tentang hal itu.
Namun belum juga selesai. Apakah urusan seperti ini memang tidak akan pernah selesai?

No comments:

Post a Comment