Saat bertemu air, Bernard akan mendekat. Seperti waktu di Gunung Betung beberapa waktu yang lalu, dia langsung berjongkok di sisi air pada kesempatan tercepat. Tangannya menyendok air, memainkannya, dan menciptakan keriap-keriap di air. Jika ada sesuatu di dalamnya, seperti kecebong, atau siput atau anggang-anggang, permainannya akan lebih menarik. Dan dia akan betah lamaaa sekali di sana.
Aku pun begitu. Hanya saja, aku punya ilusi yang lebih kompleks dibandingkan anak-anakku, dibanding Bernard, sehingga aku bisa mengaku kalau air tidak harus air. Bisa apa saja ku sebut air, kusebut sungai, kusebut sumur, kusebut laut, pada peristiwa, pada orang, pada benda, pada perjumpaan, pada apa saja.
Kini aku pun sedang jongkok di sisi airku, memainkannya dengan kedua tanganku, menyendoknya dan membuat gelombang atau percikan. Tentu saja ini sangat asyik. Dan kau tahu, teman, selalu ada hulu yang menyediakan air-air semacam itu untukku. Tak terhingga.
No comments:
Post a Comment