Kalkun indukan, untuk menghasilkan telur-telur yang akan ditetaskan. |
Tempatnya tidak terlalu jauh dari perempatan lampu merah Pringsewu, belok ke arah kanan kira-kira 3 atau 4 km, persis setelah melintasi Way Sekampung (way = sungai, dlm bahasa Lampung), belok ke kiri. Kira-kira 3 km juga, lalu belok ke kiri lagi ada jalan tak beraspal yang berujung di Mitra Alam.
Masuk ke sana langsung disambut bunyi,"Kluk, kluk, kluk,..." Ratusan kalkun. Pak Bambang, yang mengelola peternakan ini sudah menyiapkan hidangan kalkun yang sehat. Dipanggang, digoreng tepung dan disayur sop. Konon, daging kalkun yang lembut padat itu mengandung kolesterol sangat rendah, hampir 0%. Selain itu juga juga mengandung beberapa gizi lain yang dapat menyehatkan, mencegah beberapa penyakit dan untuk Mitra Alam, mereka promosikan : alami!
Salah satu efek setelah makan kalkun adalah dapat tidur nyenyak. Ini terbukti saat perjalanan pulang, kami satu mobil kecuali sopir, pulas tidur. Hehehe... Tapi memang di dalam daging kalkun mengandung Tryptofan yang membuat orang dapat tidur nyenyak, dan alhasil dapat memulihkan kesehatan dan vitalitas. Hanya dengan mengkonsumsi 100 gram saja daging kalkun. Nah, aku kira kami makan lebih dari itu deh, makanya langsung molor begitu masuk mobil.
Ini dia kandungan gizi daging kalkun Mitra Alam
Dalam 100 gram daging kalkun segar, umur 4 - 5 bulan, hasil uji Lab Unila dan Balai Pengkajian Pangan dan Gizi UGM, Jogjakarta, 2010. |
Sayang aku gak tahan untuk ikut rombongan mengelilingi peternakan. Bau pakan dan kotoran ternak jenis unggas selalu membuatku mual. Dari pada muntah, jadinya cuma ngintip-ngintip dikit di dekat kandang lalu ngacir ngobrol sama Bu Bambang dan kemudian mewawancarai Mbak Ratna di rumah Mitra Alam.
Ada beberapa kandang, mulai dari penetasan hingga penggemukan siap panen. Juga rumah potong dan dapur pengolahan. Semuanya dengan standar yang sudah ditetapkan. Mitra Alam ini menjadi pelopor untuk pembudidayaan kalkun di Pringsewu, bahkan sudah membuat MoU dengan Unila dan pemda setempat untuk menjadikan Pringsewu sebagai sentra kalkun. Tak heran kalau di beberapa kesempatan di lokasi ini diadakan pelatihan untuk para petani dari daerah sekitar untuk semakin menyebarkan kalkun di Sukoharjo maupun Pringsewu. Jika mau keterangan lebih lanjut klik saja blog mereka, di sini. Lalu datanglah ke mereka. Ada banyak teknologi sederhana ramah lingkungan yang diterapkan di sana, tidak sempat kucatat detail tapi moga-moga nanti ada yang menuliskannya secara lengkap.
No comments:
Post a Comment