Thursday, July 30, 2020

Selamat Jalan, Ajib Rosidi

Berita meninggalnya senior penyair dari Jawa Barat ini aku terima kemarin malam. Hari ini (Kamis 30 Juli 2020) aku tergopoh-gopoh bersiap melayat. Ah, tidak dalam artian seperti biasa yang datang secara fisik. Melayat untuk masa kini dan untuk orang-orang yang tak ada persentuhan apa pun denganku, adalah pertama, berdoa secara khusus dengan menyebut namanya supaya jiwanya berada dalam lindungan Penciptanya. Dan kedua, karena ini tentang Ajib maka melayat adalah mengingat puisi-puisinya.

Untung banget ada teman melayat. Maka aku dan Fendi Kachonk melayat bersama dengan membaca masing-masing puisi ciptaan Ajib Rosidi dan kemudian Fendi menyiarkannya lewat youtube chanelnya.

Dua puisi yang kami baca adalah:

Aku

Tinju menghantam. Belati menikam.
Seluruh dunia bareng menyerang, menerkam.
Aku bertahan. Karena diriku
Dalam badai, gunung membatu,

Lengang sebatang pinang
Di padang pusaran topan.

Segala arah menyerang. Dari luar, dalam.
Tikaman tiada henti. Siang, malam.
Aku bertahan. Karena hidup
Muatan duka nestapa
Yang kuterima ganda ketawa.

1963


Hanya Dalam Puisi

Dalam kereta api
Kubaca puisi: Willy dan Mayakowsky
Namun kata-katamu kudengar
Mengatasi derak-derik deresi.
Kulempar pandang ke luar:
Sawah-sawah dan gunung-gunung
Lalu sajak-sajak tumbuh
Dari setiap bulir peluh
Para petani yang terbungkus sejak pagi
Melalui hari-hari keras dan sunyi

Kutahu kau pun tahu
Hidup terumabang-ambing antara langit dan bumi
Adam terlempar dari surga
Lalu kian kemari mencari Hawa.

Tidakkah telah menjadi takdir penyair
Mengetuk pintu demi pintu
Dan tak juga ditemuinya; Ragi hati
Yang tak mau
Menyerah pada situasi?

Dalam lembah menataplah wajahmu yang sabar.
Dari lembah mengulurlah tanganmu yang gemetar.

Dalam kereta api
Kubaca puisi: turihan-turihan hati
Yang dengan jari-jari besi Sang Waktu
Menentukan langkah-langkah Takdir: Menjulur
ke ruang mimpi yang kuatur
sia-sia.

Aku tahu.
Kau pun tahu. Dalam puisi
semuanya jelas dan pasti.

1968

Lawatan kami ke rumah puisi Ajib Rosidi bisa dinikmati 

No comments:

Post a Comment