Friday, July 03, 2020

Resep Roti ala Yuli Nugrahani

Roti ubi jalar.
Separuh tepung terigu diganti dengan ubi kukus yang dihaluskan.
Mbayangin bikin roti itu ribet banget. Yang paling serem itu soal bahan dan nguleni. Bahan yang lengkap dan ndak selalu ada stoknya di rumah. Nguleni itu butuh waktu dan tenaga ekstra kuat supaya kalis dan elastis. Masa WFH kemarin lumayan baik bagiku untuk eksperimen membuat roti (sampai cowok-cowokku ampun-ampun karena kebagian kudu ngincip dan ngabisin. hihihi.)

Nah, sekarang aku sudah merasa enteng. Bikin roti itu semudah membuat jenis sarapan lain. Bisa kubuat pagi-pagi sehingga sarapan dengan roti segar hangat fresh from oven bisa kulakukan. Beberapa trik yang ingin kubagikan adalah sebagai berikut:

1. Kenali bahannya, termasuk karakteristik dan fungsinya. Termasuk juga sifat masing-masing bahan. Ini menentukan banget keberhasilan roti yang kita buat. Misal:
a. Tepung itu ada beberapa jenis, bisa digantikan dengan apapun bahan yang mengandung 'tepung' seperti kentang, ubi dan sebagainya. 
b. Ragi dengan gula itu berkawan. Ragi dengan garam bermusuhan. Ini nantinya berguna untuk menentukan saat memasukkannya dalam adonan. Biasanya aku akan membagi ke 3 jenis bahan: bahan kering yang berkawan dengan ragi bisa dijadikan satu, bahan cair yang berkawan dengan ragi bisa dijadikan satu, dan bahan lain yang bermusuhan dengan ragi dimasukkan terakhir. Yang masuk dalam jenis terakhit ini adalah garam dan mentega. 
c. Komposisi itu penting tapi ternyata aku bisa mengenali setelah beberapa kali membuat roti. Air tidak harus sesuai takaran ketika kita ganti tepung terigu dengan ubi kukus. Telur tidak harus memakai 2 butir walau di resep ditulis begitu. Kalau mau lebih lembut kuning telur ditambahi. Susu bisa digantikan dengan santan atau air.
d. Penggunaan cairan bisa dirasakan saat nguleni. Suhunya pun sesuka hati. Aku pernah menggunakan cairan suhu ruang, air es atau air hangat. Ketiganya bisa digunakan.

2. Sebisa mungkin siapkan bahan dasar yang memang harus ada setiap membuat roti. (Tepung, ragi dan air. Tiga bahan ini yang paling mutlak.)

3. Alat-alat yang ada di rumah tidak harus lengkap. Tak ada oven kita bisa pakai baking pan, atau panci biasa atau magic com, dll. Aku menggunakan mixer yang tangkainya khusus untuk roti saat nguleni, tapi sangat mungkin hanya menggunakan tangan saja. Baskom yang agak lebar bisa menggantikan meja masak saat nguleni adonan.

4. Masukkan air dalam wadah tahan panas saat memanggangnya. Ini akan membuat roti menjadi lembut tidak kering keras. Dan memasukkan adonan saat oven sudah panas.

5. Proofing adonan bisa dilakukan beberapa kali. Tapi itu ribet. Jadi aku melakukannya 1 kali saja. Bisa disambi kerjaan lain selama 1 jam.

Nah, ini resep yang paling praktis :
Kurangi gula untuk roti tawar sebagai sarapan.

Bahan:
A
250 gram tepung terigu protein tinggi atau sedang atau campuran keduanya
50 gram gula pasir atau sesuai selera
2 sendok teh ragi instan
1 sendok teh bread improver (abaikan kalau tidak ada)
B
125 gram cairan (santan, susu atau air biasa) sedikit hangat. kalau malas ya suhu ruang saja.
1 kuning telur
C
15 gram mentega (atau minyak goreng atau butter)
0,5 sendrok teh

Cara membuat:
Aduk bahan A sampai rata. Pakai mixer yang tangkainya untuk roti ya.
Masukkan B sedikit demi sedikit sampai kalis. Matikan mixer.
Masukkan bahan C. Sebagian mentega taruh di pinggiran wadah, gunakan kalau tangan lengket.
Uleni sampai kalis dan elastis. Tandanya, kalau ditarik tidak gampang putus.
Kalau sedikit lengket tak usah panik. Gunakan saja sedikit tepung untuk pelapis tangan saat megang adonan. Jangan nambahin tepung ke adonan ya. 
Bentuk adonan sesuai selera, beri toping atau isian yang disukai. Letakkan di loyang yang sudah diolesi mentega dan tepung atau dilapisi kertas roti.
Diamkan adonan dalam tempat tertutup sekitar 1 jam. (Bisa ditungguin sambil nyuci alat-alat yang tadi digunakan atau mandi dulu biar seger pas ngincip roti matang)
Panggang dengan api sedang/besar kurang lebih 30 menit. Begitu keluar dari oven, olesi permukaan roti dengan mentega.
Siap disantap.

No comments:

Post a Comment