Liburan 10 hari kudu dimanfaatkan dalam keheningan yang relax. Dapat bonusnya kalau mengerjakan hal-hal yang tak biasa. Salah satunya membuat untaian rosario. Ini sudah kurencanakan dari beberapa bulan yang lalu dan inilah waktu yang cocok untuk melakukannya. Maka beberapa hari sebelum libur aku sudah mencari informasi di mana aku bisa mendapatkan bahan-bahan untuk membuat rosario selengkap-lengkapnya.
Belanja pertama ke Mbak Wanti yang memang sehari-hari membuat dan menerima pesanan rosario segala jenis. Pasti punya bahan yang banyak jadi aku bisa nempil salib dan harces kecil yang bagus. Tak usah banyak-banyak dulu wong ini juga masih nanting tangan dan mata, sanggup ndak aku bertahan telaten mengerjakan pernak-pernik macam gini. Ndak aku banget. Tapi aku butuh melakukan hal semacam ini supaya aku bisa hening.
Nah, setelah salib dan harces kudapatkan, aku ke toko pernak-pernik. Semua orang menyarankan ke toko Adika, tapi rupanya toko itu sudah tutup. Huhuu... jadilah hunting di sekitar Bambu Kuning. Dari situ aku bisa mendapatkan senar ukuran kecil yang cocok. Monte-monte segala ukuran segala warna segala bentuk. Modal liburan tenang pun tersedia.
Yang aku tak nyangka, ketika sabtu aku mulai menyiapkan bahan-bahan itu, dan kemudian menowel cowok-cowok di rumah, mereka mulai memegang-megang bahan-bahan itu. "Ibu beri reward untuk tiap rosario yang kalian buat. Pokoke rapi dan jumlah montenya tak salah."
Jadilah workshop itu. Empat orang sampai dini hari membuat untaian-untaian cantik ini. Rapi dan cantik. Jadi 12 buah di hari pertama, dan kami semua menikmati njenggruk di meja yang sama.
Akan diapain rosario-rosario ini? Pertama untuk acara keluarga, bisa jadi sovenir yang bagus. Kedua untuk disumbangkan ke siapa yang membutuhkan sarana doa. Ketiga, dijual donggg.... Ini kan bagus. Jadi yang berminat beli, sumonggo. Harga bisa disesuaikan dengan budget, jangan segan nawar. Tapi kalau beli sebisanya jumlah yang banyak ya. Jangan cuma satu atau dua. Ya minimal selusin lah....
No comments:
Post a Comment