Nasi Goreng Kaki Lima ala Yuli Nugrahani |
Tukang sayur belum ada, di rumah pun bahan sudah menipis.
Untungnya semalam kemarin malem mingguan berempat, aku dan Albert nontoni youtube lalu masuk ke resep-resep nasi goreng, hingga ke resep nasi goreng kaki lima. Jadilah inspirasi.
"Besok ibu buka warung nasi goreng."
Tak ada satu pun yang protes. Jadi, kulanjutin.
"Sarapan besok cukup sisa kue dan roti. Makan siang nasgor. Okey yaaa...." Sip. Jadi aku ngikutin langkah-langkah untuk mbuka warung nasgor sepanjang siang, termasuk menggunakan bahan yang tak pernah kugunakan untuk nasgor (biasanya aku tak pernah pakai penyedap rasa dan dan saos tiram. Itu full MSG deh.) Tapi kali ini aku buat seperti itu.
Pagi-pagi membuat nasi pera (nasi keras, yang ndak lembek.) Cara yang kupakai seperti yang disarankan dalam beberapa chanel youtube nasgor kaki lima. Beras dicuci, dikukus sekitar 30 menit, lalu rendam dengan air sisa kukusan. Pasin airnya di permukaan beras, lalu tutup. Biarin 30 menit, sampai mekar. Setelah itu kukus lagi antara 45 - 60 menit. Huhuhu... 2 jam untuk masak nasi. Bisa kusambi nyuci, njemur, nyapu, nglamun, dll.
Setelah nasi pera siap, aku membuat minyak bawang. Bawang putih 2 bungkul dicincang halus. Goreng dengan secangkir kecil minyak goreng hingga berwarna keemasan. Simpan dalam wadah jika sudah dingin, tutup rapat.
Lalu, aku siapin bumbu nasi goreng. Bumbu halus:
15 siung bawang merah
15 siung bawang putih
2 biji kemiri
Bumbu lain:
1/4 sendok teh lada halus
1/2 sendok teh penyedap rasa kaldu sapi
Cara membuat bumbu:
- Haluskan semua bahan bumbu halus. Masukkan ke wadah yang ada tutupnya.
- Beri bumbu lainnya, lada dan penyedap rasa, juga minyak bawang tanpa isi hingga pas permukaan bumbu.
- Aduk hingga rata, tutup dan simpan.
Bahan lain-lain, yang ada saja:
- Telur
- Sosis
- Suwiran ayam
- Sawi, kol atau apa pun yang ada.
- Kerupuk
Bumbu lain-lain (hihihi, kok jadi ribet banget ya.):
- Kecap manis
- Saos sambal
- Saus tiram
- Minyak bawang
- Minyak goreng
- Cabai rawit, rebus sebentar, lalu haluskan (yang kubuat tak memakai cabai karena cabaiku sudah ludes untuk masakan terakhir kemarin)
Cara memasak:
- Ingat. Memasak nasi goreng kaki lima hanya saat ada pesanan. Jadi tepat jam 12.00 aku siarkan ke semua orang eh para cowokku di rumah termasuk teman-teman Albert yang lagi ngumpul. "Warung nasgor sudah buka."
- Nah point pertama tadi sangat penting karena nasgor ini enak disantap usai masak, panas-panas. Dan sesuaikan persis seperti pesanan, termasuk jenis telur mau dadar atau ceplok atau campur, pedes atau tidak, dan sebagainya.
- Kok malah ngoceh ya. Langsung aja, untuk pesanan pertama dari Bernard, telor dicampur plus didadar.
- Kocok telur (pilih yang besar) dengan sejimpit garam. Yang setengah didadar, sisihkan. Yang setengah diorak-orik.
- Kalau sudah setengah mateng masukkan sesendok teh munjung bumbu, seperempat sendok teh garam. Aduk hingga harum. Masukkan bahan lain seperti ayam suwir, sosis siap santap yang sudah diiris, sawi dan lain-lain yang ada.
- Masukkan nasi sepiring, kecap manis, saos tiram, saos sambal, aduk rata dengan api kecil.
- Kalau sudah rata, tambahkan sesendok teh minyak bawang plus bawangnya, besarkan api. Aduk hingga matang sempurna.
- Sajikan langsung ke piring, tumpangi dengan telur dadar yang sudah disiapkan. kalau ada, tambah dengan timun dan tomat iris, juga lalapan lain.
Ini bukan makanan sehat kalau tak ada sayuran dan lalapan. Plus ada MSGnya, jadi hati-hati. Imbangi dengan sayur dan lalapan serta minuman hangat. Juga makan buah di jam-jam lain. Soal enak, yakin deh, ini nasgor yang enak. Tak perlu diincip (ya masak warung nasgor selalu ngincip setiap ada pesenan), juga anti gagal, tinggal cemplung-cemplung, ongseng dengan baik, jadi deh. Jadi berpikir kalau masang plang nama di depan rumah terima pesan online nasgor. Hmmm.... mungkin suatu ketika akan kulakukan deh.
No comments:
Post a Comment