Kartini
sama saja dengan semua perempuan-perempuan lain. Memakai kain kebaya,
memasak, menikah dalam perjodohan, menangis, merawat anak dan suami,
serba terkekang, bergelut di kasur, dapur dan sumur, terbatas ruang
geraknya.
Apa yang membuatnya unggul, dikenang dan diteladan? Dia
menulis!
Dia merawat pikiran-pikiran dengan membaca. Dia menulis!
Dia
punya hati peduli pada perkembangan manusia dalam pendidikan. Dia
menulis!
No comments:
Post a Comment