Friday, April 04, 2014

Binatang-binatang di Sekitarku

Rumahku bukan kebun binatang. Tapi rupanya ada banyak nian binatang yang hidup di dalam maupun luar rumah, dan ini karena ... Albert! Ya, siapa lagi si pengerah binatang-binatang ini kalau bukan dia. Aku bukan peminat binatang walau bisa disebut penyayang binatang. Bernard tak punya waktu untuk mengurus binatang-binatang karena pikirannya yang detail terus berputar. Bapaknya apalagi, jelas tak ada minat sama sekali.

Nah, Albertlah biangnya. Dari kecil ketrampilannya menangkap binatang sudah terlihat. Dia bisa menangkap kadal, kodok, dan jenis-jenis binatang lain yang bahkan tak terbayang untuk ditangkap dengan tangan seperti biawak, ular, huft. Aku sering sport jantung gara-gara kelakuannya yang tak kenal takut.

Baiklah, aku tak akan mendata binatang-binatang yang sudah dilepasnya, tapi sekarang lihat apa yang ada di sekitar rumah (sayang aku masih bermasalah dengan pembacaan memory card, jadi sementara tanpa foto ya.) yang berada dalam reksa Albert ya. Pertama, sepasang hamster yang manis tapi bau pesing setiap pagi. Dua, seekor tokek yang didapatnya dari rumah tetangga. Ketiga, beberapa ekor burung. Aku tak tahu lagi jenis apa saja yang ada tapi aku menikmati juga kicaunya setiap hari. Keempat, jangkrik-jangkrik. Mereka ini dibeli untuk makan burung dan tokek. Aih, kasihan betul nasibnya. Kelima, beberapa ekor ayam kampung dan bangkok yang setiap kali aku rayu untuk dibeli buat lauk. Dia tak rela kalau hanya disembelih tanpa penggantian. Hehehe... payah. Keenam, beberapa ekor ikan di kolam belakang yang diklaim punya dia, padalah bapaknya yang urus. Ketujuh, seekor kura-kura sehat di kolam itu juga.

Kedelapan, ini yang paling terakhir kulihat. Saat aku bangun tidur tadi tiba-tiba sepasang mata lucu muncul dari balik motor. Anak kucing! Pasti diselundupkan oleh Albert semalam. Anak kucing hitam dengan bulu putih di tiap telapak kaki, dan di bagian lehernya. Di lehernya sudah terpasang gelangnya si Albert dan pasti sudah dikasih tahu Albert supaya tidak bersuara karena dia tak mengeong sedikit pun. Huwah, bentar lagi kalau bapaknya bangun pasti heboh. Hehehe... aku akan diam-diam sajalah kalau Albert dan bapaknya berdebat soal kucing dalam rumah ini. Hihihi... sini kucing, kau makan dulu sebelum ikut dengar perdebatan mereka. Albert pasti ngotot, dan bapaknya pasti akan lebih ngotot. Tapi kau harus hidup. Hehehe...

No comments:

Post a Comment