Seorang ibuku (Hehehe, aku punya ibu yang banyak, tempat aku mengayun manja digendong diajar.) pagi ini menyapa. Manis terasa di telinga, tapi sungguh lecutan yang membuatku terhenyak.
"Hanya katakan, tolong aku, ya..."
"Hanya begitu?"
"Ya! Memangnya kau ini hebat bisa mengerjakan semuanya? Bantu mereka untuk melihat apa yang kau kerjakan. Bantu mereka untuk tahu apa yang kau rasakan. Biar mereka memahami dirimu dan apa yang kau kerjakan."
"Hmmm..."
"Pakai bibirmu dengan manis, dan pakai tanganmu dengan kasih."
"Aduh."
Maka aku terlolong tak tertolong, mencoba memahami ini mulai dari nol. Aku setuju itu. Dalam bahasa yang berbeda, aku pernah dicerahkan tentang hal ini juga, tapi rupanya aku masih tolol bertahan dalam egoisku, ngeyel tak melihat sekeliling. Bandel tak mau menghayatinya.
"Jadi tak ada alasan bagimu untuk merasa capek. Biarkan dirimu dipahami, dibantu. Enteng kan?"
Hmmm, ya, ibu. "I will try."
Weleh telat sekali untuk try di titik ini, sementara pemahaman tentang hal ini sudah dilemparkan ke aku bertahun yang lalu lewat berbagai peristiwa.
"Terimakasih, ibu. Terimakasih sudah mencerahkan aku pagi ini."
Dan aku memeluknya erat, menimba kasih darinya. Aku tahu ibuku yang lain akan datang nanti siang atau malam atau besok untuk menjagaku. Pasti.
Yuli sayangku.
ReplyDeleteIbu sudah membaca blogmu dan mendengar suaramu di telp, lalu termenung didepan komputer, aku harus mulai buka suara yang sudah lama disimpan dalam lubuk hatiku,seperti beberapa tahun yang lalu,ibu juga sampaikan dengan putraku.....
Yul...kita harus jadi seperti burung rajawali yang gagah perkasa,menaungi samudra,gunung,lautan,padang rumput... Mari kita pejamkan mata mulai merenungkan,kepak sayapnya yang kuat dengan bulu-bulunya yang mengkilat karena terpelihara dengan baik oleh dirinya sendiri,kaki dan kukunya yang luar biasa tajam,dia mampu mencakar yang dicari untuk kebutuhan hidupnya.mulutnya yang kuat dapat menukik masuk kedalam laut menangkap ikan....
Coba bayangkan betapa hebatnya burung rajawali...sejauh kasat mata yang kita lihat.....Apakah kita pernah tahu penderitaan dan kesengsaraan seekor burung rajawali ketika dia mulai harus mengganti bulu-bulu sayapnya? Ketika kukunya yang kuat itu harus diganti dengan kuku yang baru?moncong mulutnya harus berganti dengan kuku yang baru????
Burung rajawali yang gagah itu harus masuk bersembunyi kedalam goa diatas gunung batu untuk bersembunyi sesaat agar dia tidak diganggu atau jadi mangsa ular,kala itu kelemahannya semua ditanggalkan satu persatu.saat itu sangatlah menderita bagi siburung rajawali,dia harus mencabut bulu sayapnya satu persatu agar tumbuh sayap bulu yang baru,juga dia mencabut dan menggesek-gesekan kuku kakinya agar copot satu persatu...sangaaat sakit sampai berdarah darah...dan terakhir dia menggesek-gesekan moncongnya kegunung batu agar dapat terlepas menggantikan moncong mulut yang baru...saat ini siburung rajawali yang gagah itu menjadi sangat jelek..sayapnya yang sedikit dan kelihatan daging tubuhnya..kaki dan moncong yang berdarah...dan dia tidak dapat terbang mencari makan dan saat itu diapun berpuasa.sampai semua tubuhnya berganti yang baru.
Mari kembali kepermenungan kita,kalau kita mau jadi seperti burung rajawali yang gagah berani dalam kehidupan kristiani sejati kita.pasti ada waktu dan saatnya kita juga harus berdiam ditempat sunyi untuk pemberhentian sesaat.dalam keheningan itu dalam mengalami gesekan,penolakkan,tidak makan dalam puasa kita,mari kita bawa semua beban penderitaan hidup dan karya kita pada kaki Tuhan Yesus,biarkan izinkan Tuhan membelai kita.... kau adalah anak kesayangan Ku,mari kugendongkau.kusembuhkan luka-luka mu dengan kasih sayang Ku.... sesaat setelah dalam saat teduh berlalu.TERBANGLAH KAU SEPERTI BURUNG RAJAWALI......
Begitulah siklus kehidupan rohani kita Yul....jadi jangan takut ketika saat-saat kita lemah dalam goa yang dingin,janji Tuhan tak pernah tinggalkan kita.Amin.Mari terus berkarya,jangan pusing dengan kiri kanan yang memojokan menghakimimu,itu semua akan menjadi multi vitamin bagi hidup mu.God bless you...love you...
ibu, terimakasih sudah memberi semangat. love you too.
ReplyDeleteWuahhh, keren sekali! Semoga bisa bertemu dalam waktu dekat mba, dan giliranmu menjadi ibu buatku..:) Love u..Yesi
ReplyDeleteCapek ah kalau jadi ibumu terus-terusan. Sesekali bolehlah. Hehehe. Muah, Yesi.
ReplyDelete