Bernard dan Albert |
Pertama yang penting, itu hari kelahiranku. SMS pertama dari ibu dan hari itu aku hanya ingin mengatakan pada Ibu Titik,"Ibu, maturnuwun. Banyak awal yang berasal dari ibu, mohon doa supaya aku bisa melakukannya hingga akhir. Terimakasih sudah menjadi sarana aku lahir di dunia. Muah." Pasti, 38 tahun lalu adalah hari yang sangat penting bagi ibu Titik dan aku ingin selalu mengingatnya begitu.
Kedua, yang lebih penting, hari itu hari Senin pertama anak-anak, Albert dan Bernard masuk sekolah di kelas yang baru. Albert kelas 6 dan Bernard kelas 3. Aku menyiapkannya dari minggu yang lalu untuk memastikan semua sudah siap dan baik-baik saja. Tetap saja ada yang terlupa, topi!
"Topi sekolah kaliah sudah kucel banget. Ibu lupa beli!" Kataku panik di Senin pagi.
Bernard biasa saja, senyum-senyum,"Ndak apa-apa ah yang lama."
Albert,"Nggak usah beli, ibu. Aku tinggal setahun lagi di SD."
Tetap saja aku tidak bisa membiarkan mereka memakai topi semacam itu. Maka aku paksa Albert berangkat lebih pagi supaya aku sempat ke koperasi sekolah untuk beli topi. Dua topi. Albert protes tapi aku benar-benar tidak mau melihat dia memakai topi yang lama lagi. (Ibunya lebih keras kepala.)
Hari itu aku hanya untuk anak-anak. Aku tidak mau mengerjakan hal lain selain yang berkaitan dengan anak-anak. Jadi usai ngantar Albert ke sekolah, aku tidak meneruskan perjalanan ke kantor tapi balik kucing, ke rumah. Ganti menyiapkan Bernard. Masih ada beberapa jam, kami berdua diam-diam di kamar. Aku dengan bukunya Rm. Mangun, Burung Rantau, sedang Bernard dengan komiknya, Naruto. Sampai jam 11 saat aku harus antar dia ke sekolah. Pulangnya, aku jemput Albert, antar dia potong rambut, lalu menikmati berdua dengan Albert. Jika aku membaca, maka Albert pasti akan ngeluyur keluar rumah. Jadi aku temani dia urus burung-burung dara dan ngobrol dengan kucing, sampai jam 15.30 saat aku harus jemput Bernard.
"Aku ikut ya?" rengek Albert.
"Tidak." Aku tahu dia pasti akan bosan terlebih aku juga harus antar Bernard potong rambut juga. Saat aku sampai rumah sekitar 2 jam setelahnya, Albert dengan wajah segar menyambutku. Hehehe...
"Aku tidur saat ibu pergi." Rekor dia terpecahkan. Rekor tidur siang!
Foto di atas di ambil sebulan yang lalu, 10 Juni. Foto yang terbaru setelah rambut mereka cepak, aku susulin nanti. Anak-anakku, selamat masuk tahun ajaran baru ya. Teruslah tumbuh menancapkan akar-akar dan menyembulkan tunas-tunas. I love you all. (All-nya termasuk Den Hendro, ya. Protes nanti dia kalau namanya tak kusebut. Hehehe...)
No comments:
Post a Comment