Wednesday, July 18, 2012

Jajanan Manis Harum Lezat...

Arum manis aneka warna.
Ada banyak jajanan yang sering mampir di kenangan. Sebagian di antaranya sudah tidak ingat lagi nama, bentuk, rasanya... Tapi aku bisa mengingat pernah melihatnya, pernah mencicipnya, pernah tidak menyukainya... Ya, masa aku kecil aku tidak terlalu doyan makan. Dan jatah uang sakuku yang hanya 50 rupiah sehari saat aku masih SD, tentu tak bisa kubelikan segala yang aku inginkan. Selain itu bapak Samiran dan ibu Titik sangat protektif urusan beli sesuatu. Mesti irit, mesti sehat, mesti bersih, mesti...mesti... Dan aku termasuk anak manis penurut, jadi jarang banget berontak protes.
Mungkin karena itu atau karena memang bawaanku, jaman aku sudah lepas dari ortu, aku sangat suka mencoba jajanan dan makanan. Dari bahan apapun bisa aku cicip. Di manapun. Kaki lima, restoran, hotel, ... Bahkan kadang-kadang keladuk kalau memang ingin, dan aku tak hitungan soal harga jika urusannya makanan. Untuk benda-benda lain (kecuali buku) aku bisa menahan diri untuk tidak membeli bahkan melarang diri sendiri untuk beli. Tapi urusan makanan (dan buku, tentu saja) aku bisa memaklumi diri andai boros dan keladuk.Kadang-kadang lalu menyesal, tapi terus terulang lagi.
Bahwa aku menikmati makanan, itu tak bisa dibantah. Dan aku suka mencoba makanan baru dan aneh, itu memang iya. Kemarin pulang dari Pujodadi, Indri mengajakku mengincip semur biawak. Dan ternyata enak tu. Aku pernah mencoba codot, ular, laron, labi-labi, dll. Segala daun batang dan bunga aku juga bisa menyantap enak. Sebut saja makanan yang aneh-aneh. Lidah maupun perutku tidak menolak.
Nah, lalu kenapa dengan gambar arum manis alias cotton candy di sini? Karena aku baru saja (hmmm, beberapa hari yang lalu di GOR Saburai) makan ludes satu bungkus (Albert dan Bernard hanya nowel dikit, dan mereka tak terlalu berminat rupanya) seharga 8000 rupiah. Menikmati rasa manis lumer yang kemudian langsung hilang begitu saja di mulut. Aku tidak ingat kapan aku pernah makan arum manis segini banyak dengan puas. Dulu bapak dan ibu jelas melarang kami anak-anaknya untuk membeli dan memakannya. Bisa buat batuk, gitu alasannya. Untung aku tidak perlu melarang anak-anakku karena rupanya mereka tidak suka. Hanya, aku perlu menahan diri... Seperti biasa. Menahan diri.

3 comments:

  1. Arum manis emank makanan favorit smua anak2..
    Saya jg salah satu penyuka arum manis..
    Dan akhir2 ini saya baru mencoba arum manis yang memiliki bentuk yg sangat imutt..dan rasanya..kl menurut saya cukup enak..
    Just share untuk sesama penyuka arum manis ^^
    http://sugarbonbon2012.blogspot.com/

    Smoga arum manis tidak semakin langka keberadaannya!yeayy!

    ReplyDelete
  2. ya, memang nikmat. yang membuat langka yang seringkali orang tua melarang anaknya makan arum manis. kapan kirim ke lampung?

    ReplyDelete
  3. Bagi yang bingung untuk memulai permen kapas silahkan klik Cara Usaha Permen Kapas Digandrungi Banyak Peminat salam sukses. :)

    ReplyDelete