Wednesday, April 08, 2009

Rainbow

Seseorang datang membawa pelangi dalam keranjang piknik. Dia menarik tangan dan mengajakku duduk bersama.

"Aku ingin..."

Aku terpana pada isi keranjangnya, tak mendengar apa yang dia bicarakan. Juga tak bisa bicara untuk menjawabnya karena aku tidak tahu apa yang dia inginkan. Aku hanya memandang pelangi itu. Indah segala warna. Terbias bahkan ke relung dalam tubuhku.

"Kau boleh mencicipinya."

Aku memandang wajah penuh senyum itu tidak percaya. Bagaimana dia dengan rela hati menawarkan pelangi itu untuk dinikmati bersama? Tidakkah itu akan mengurangi bagiannya? Bukankah pelanginya sama sekali bukan hakku?

Pun aku ikut tersenyum. Tetap duduk di sampingnya sambil sesekali memegang tangannya. Dan kami sama-sama terkagum-kagum memandang pelangi di keranjang pikniknya. Tidak mencuilnya sedikitpun.

4 comments:

  1. Entah apa yang ujung jari-jarimu dalam mengekspresikan keindahan dalam bentuk tulisan-tulisan yang dipajang dalam halaman hijau iniYuli Nugrahani? Tampak mengalir mamang? Tapi sekali lagi hanya si penulislah yang tahu sedetil-detilnya. Penikmat seperti saya hanya bisa menerka-nerka dan hanya sedikit merasakan keindahan, kemurkaan dan ain sebagainya yang tertuang dalam kata demi kata.

    Mungkin diriku yang kurang peka menangkap dan menggali lebih dalam untain kalimat-kalimat indah dalam "ZONA NYAMANMU" ini.

    Pelangi indentik dengan keindahan, dan keindahan sebagian besar ada pada hubungan asmara antara dua manusia. Sungguh indah membayangkan hal itu Mbak.

    Kisah asmaraku tidak berjalan normal Mbak, banyak batu kerikil yang menghadang. Kemuakan mengiringi nya. Huh...

    ReplyDelete
  2. Maafkan, aku, Bejoku sayang. Memang hanya aku yang paling tahu apa yang aku rasakah (walau kadang-kadang juga tidak tahu). Keindahan pelangi bisa ada pada asmara dua manusia. Tapi tidak melulu itu. Cinta mungkin lebih tepat.
    Aku ikut menyesal jika kisah asmaramu tidak normal (Eeh, bener nih Jo, kamu gak normal? Masa sih?. Akan tiba saatnya nanti kau akan hidup dengan pelangimu yang sejati. Biar segala warna, tapi tetap ada senyum di bibirmu. Biar ada airmata dan kerikil, tapi akan tetap indah. Tenang saja. Salamku.

    ReplyDelete
  3. Oh Yuli Nugrahani yang diriku maksud adalah Cinta, lebih spesifiknya Cinta Dengan lawan jenis.

    "Tidak Normal" yang diriku maksud disini adalah hubungan dengan para bunga-bunga ditaman dan... Aku tidak bisa mengendalikan jiwa petualanganku.

    Kapan aku menemukan pelagi sejati itu? Tapi tetep dong, senyum selalu menghias di bibirku. Keceriaan akan selalu tumbuh subur dalam aku Robertus Bejo...
    (hehe...)

    Pertanyaan : Bisakah membagikan sedikit pelangi pada temanmu yang tak seberapa ini, minimal dalam kalimat per kalimat yang dikau tuangkan dalam "KERANJANG MAYA BUNGA" ini?

    Terimakasih atasmotivasinya Mbak Ayu...

    Salam

    ReplyDelete
  4. Mari datanglah, aku akan bagikan pelangiku. Nikmatilah.

    ReplyDelete