Belajar cinta tanpa syarat sungguh berat. Bahkan aku yang ibu, belajar tentangnya dengan anak-anak yang keluar dari rahimku pun terasa sulit.
"Ya, akan ibu belikan sate kalau langsung mandi sekarang juga!"
"Cepat beresin bukunya, nanti digarukin."
"Tidak. Makan sendiri. Ibu bilang mau nyuapi tadi. Sekarang tidak."
"Kita akan ke Jakarta kalau naik kelas."
Belum kalau menyangkut orang lain.
"Aku tak akan datang karena kau tak datang waktu ultahmu."
"Untuk apa membelaku sedang saat aku sedih kau tidak peduli padaku."
"Memang kau temanku, tapi aku tak bisa memberimu karena waktu itu kau tak jadi mampir."
Ah, macam-macam seperti itulah. Seringkali ada syarat untuk cinta. Aku mencintaimu kalau kamu melakukan ini, itu, ini dan itu. Ah, padahal jika masih ada syarat, benarkah itu sungguh-sungguh cinta?
No comments:
Post a Comment