Terikat oleh kecemasan
juga kelekatan
(atau cinta)
tangan-tangan waktu terus melakukan usahanya
mencari-cari hubungan dalam tanda-tanda
kata-kata beku
lipatan-lipatan kenangan
dulu serangkai wangi mawar
mengambang di sekitar indera
lalu semuanya luruh dari rahim
lusuh
terserak rata di atas panggung
melata berkaki banyak
serupa monolog
melangkahi berjuta penonton
sepotong tak akan cukup
(mendamba waktu yang sama
saat udara bisa begitu utuh, penuh
dan engkau kupanggil nama
bukan pernah)
lonceng di ujung pentas
menandai
setiap koma
dan akhir
dari gema tepuk tangan.
No comments:
Post a Comment