Saturday, March 22, 2014

Kenangan Pohon Gayam

Secarik kenangan dari belik Ngrawan di bawah pohon gayam
terbawa angin hingga di lenganmu merapat dalam semak.
Bau gaharu tubuh terayun di mimpi tanpa air
menisik sudut pada sujud jelang subuh.

Ranting-ranting trengguli menunduk
burung pleci berhimpit berpasangan
pagi retak di cangkir induk semang.

Matamu terbang di ujung jalan menanjak
sengaja mengikat pokok api pada manik hasrat.
Tak ada lagi yang perlu ditunggu juga aroma matahari
siap menyeberangkan langkah pada angin pusar meninggi.



No comments:

Post a Comment