Monday, August 13, 2012

The Unknown Errors of Our Lives

Aku sedang membaca buku ini. Ditulis oleh Chitra Banerjee Divakaruni. Siapa penulis ini silakan klik di sini . Aku tidak ingat apakah aku pernah membaca tulisan lain yang dibuat olehnya. Lamat-lamat mungkin aku pernah membaca sebuah cerita anak yang yang ditulis Chitra, tapi tidak yakin. Mungkin aku harus bongkar rak-rak bukuku dulu untuk memastikan.
Buku ini berisi 9 cerpen Chitra dengan tokoh-tokoh perempuan India muda atau tua yang migrasi atau pernah migrasi ke Amerika. (Aku jadi ingat film My Name is Khan. Pernah aku tulis sekilas di shah-rukh-khan, atau di tempat lain juga. Lupa.) Dari awal, melihat sampulnya pun aku sudah terpikat. Lihat bunga-bunga kamboja itu? Lihat warna tanah yang membingkainya?
Nah, Chitra menyodorkan kisah-kisah perempuan yang masih India namun juga sudah Amerika. Dinamika perempuan.
"Dari waktu ke waktu mereka melemparkan lirikan ke arahku dan pakaian Indiaku. aku tahu mereka pasti belum banyak melihat orang India. aku mencengkeram pagar kapal, sambil menggigil, ingin sekali berada di Sacramento lagi, di mana tidak ada yang memandangiku bila aku berjalan ke toko memakai salwar kameez." (hal. 51)
Chitra menunjukkan ranah aman yang dinikmati oleh perempuan. Maka, tokoh-tokoh perempuan India pun disandingkan dengan laki-laki India (bukan bule atau negro), walau perjalanan sudah sejauh itu dilakukan. Tetap dalam ikatan sari atau salwar kameez.
Namun di sisi lain, Chitra juga jujur mengisahkan hasrat perempuan yang liar penuh mimpi. Kadang di luar tradisi.
"Aku menggetarkan bahuku dan mendongakkan kepalaku, dengan berdansa mendobrak ke dalam hidup baru yang sudah kumulai sebagai impian - rasanya sudah begitu lama berlalu - di atas bus Greyhound. Ketika Ajit memutarku sehingga aku tersandar ke dadanya, aku tidak menarik mundur diriku seperti yang akan dilakukan Mira yang lama, Mira yang rambutnya dipenuhi bercak karat dari tangki air, yang mengering seperti kerak darah." (Hal. 197)
Maka ada cinta, ada gairah, ada petualangan. Dan tentu saja ada kesalahan-kesalahan, yang sebagian besar di antaranya tak pernah bisa diketahui di mana ujung atau pangkalnya. Apa penyebab dan solusinya. Tak pernah bisa diketahui.

No comments:

Post a Comment