Thursday, August 16, 2012

Dia Bukan Bayi

ada saat aku menerimanya gembira
membopongnya dengan dua tangan
menimang memeluknya menyusuinya

aku kidungkan Jalan Pengharapan Nguyen Van Thuan
aku lantunkan Mazmur Daud bagi Salomo
padanya, aku senandungkan keceriaan

aku adakan pesta setiap putaran bulan
mengundang para muda penuh gairah
yang menyumbang tarian dan semangat
membuatkan bubur dan sup hangat baginya
ikut menimang memeluknya

aku berdiri bagai benteng baginya
menjadi tameng menahan angin
badai luka hujan air mata
aku berdiri membelanya bagai ibu
dengan seluruh kecintaan

ketika kini kerentaan aku rasa
aku melihat kedua tanganku
tak bisa lagi rela menimang memeluknya
tak mau direpotkan oleh rengeknya
tak ingin mempedulikan

tubuhku telah bungkuk
dan dia bukan bayi lagi
bahkan ternyata
dia sama sekali bukan bayi

aku telah salah dari awal cara mencintainya

(bolehkah aku pergi dan meninggalkan dia di gerbang rumahmu?
maukah engkau mengasuhnya?)

No comments:

Post a Comment