Di puncak yang areanya sempit itu kami bergantian memakai posisi paling tepat untuk ambil foto. Di sela-sela berfoto menggumam tak henti-henti mengagumi keindahan yang hanya bisa didapat di Raja Ampat.
Melihat dari atas bukit ke arah 'bintang' raksasa, merasai angin yang kencang dan udara yang segar. Aku merasakan syukur yang luar biasa. Ini wisata yang 'sangat mahal', bukan soal uang tapi soal keagungan ciptaan. Menoleh ke kiri, ke kanan atau ke belakang isinya hanya semata kekaguman.
Paling nyaman kalau ke tempat ini dengan menggunakan sandal jepit, baju yang simpel bebas bergerak. Bagusnya bawa air minum dalam botol kecil masukkan ke kantong celana. Tidak perlu membawa barang lain yang bikin ribet. Cukup sedikit air minum dan kamera yang baterainya full. Sudah, gitu saja. Tentu saja dengan fisik yang bagus dan konsentrasi. Batu karangnya tajam, jadi mesti konsentrasi saat naik dan turun.
Kami turun dengan tak rela, tapi Josep si pemandu sudah mengingatkan kita masih akan ke spot lain yang lebih tinggi. Jadi kami harus segera turun. Turun dengan super hati-hati, jangan sampai terperosok. Kalau naiknya merangkak, nah turunnya ngesot. Hihihi. Tapi sungguh tak rugi, sungguh. Pun sampai bawah masih foto-foto lagi donggg.
No comments:
Post a Comment