Friday, August 02, 2019

Satu Malam di Raja Ampat (2): Pasir Timbul

Aku benar-benar lupa pada namanya. Yang kuingat hanyalah Pasir Timbul, tidak jauh dari Waisai, dan menjadi spot yang pertama untuk didatangi. Seluruhnya adalah pulau kecil terdiri dari pasir putih yang memanjang. Untuk sampai ke pulau kecil ini kami harus mengarungi lautan lebih dari 1jam 30menit, dengan beberapa kali ombak cukup tinggi.

Nah, tentang ombak. Bulan Juli dan Agustus memang puncak ombak tinggi, sehingga tidak semua jenis perahu bisa berlayar. Bisa terbalik karena tinggi ombak di atas 1 m. Speedboat 200 PK yang kami tumpangi cukup tangguh dengan Kapten Bayu yang luar biasa, maka aku bisa merasa tenang saja melewati bantingan ombak (hehehe, kadang dengan dada dag dig dug juga sih).

Nah, ada 2 pasir timbul yang tampak. Kami berhenti di salah satu pulau pasir timbul yang lebih panjang. "Kalau pulau yang sana kita kesulitan untuk menyandarkan perahu, bu." Itu penjelasan Josep si guide tour kami.

Puluhan burung putih (camar?) langsung terbang saat perahu untuk menurunkan jangkar. Aku turun ke pasir dengan perasaan yang luar biasa. Putihhhh.... bersihhhh.... indahhhh....

Eits, hati-hati saat melangkah. Banyak telur burung terserak di pasir putih. Buanyak. Wah, regenerasi yang luar biasa. Dan lihatlah ke air yang jernih, terumbu karang warna warni, ikan kecil, aduhhh.... surga pun bisa dicicip di dunia.

Aku menyusuri pantai hingga ke ujung, lalu jongkok. Hihihi... kebelet. Dan tempat yang aman untuk pipis tak terlihat dari sisi lain. Sialnya, saat Sr. Natal ikutan teoriku, suara dengung di atas kami bikin keki. "Apaan sih, Yul?" Aku tengadah dan melihat kamera drone. Huaaaa.... langsung panik deh. Rupanya si Josep membawa perlengkapan itu untuk mengabadikan perjalanan kami, tapi tak tahu kalau di ujung pulau itu kami ada maksud privat.

Uh, begitu ketemu kami wanti2 dia untuk menghapus hasil tangkapan kamera. Payah bener deh.

Pun begitu, mood untuk foto-foto tetap menyala donggg. Iyalah, tempat seindah itu, yang belum tentu kapan lagi bisa dikunjungi harus disimpan dalam kenangan dan foto. Josep sangat sigap dalam hal ini, Dia membantu kami berpose di tempat yang kami sukai. Nah, nah, ini fasilitas yang luar biasa dari Kingfour. Dan dia membawa alat media yang lengkap untuk kepentingan itu. *** (berlanjut)

No comments:

Post a Comment