Thursday, January 04, 2018

Soto Mbok Giyem Cabang Gemolong, Purwodadi, Sragen

Kemarin saat perjalanan balik ke Lampung, tak sengaja menemukan warung soto Mbok Giyem di Gemolong, Purwodadi, Sragen. Tak sengaja karena waktu melewati pasar Gemolong, mobil diarahkan belok ke kiri, melewati sub terminal Gemolong. Nah, harusnya dari jalan ini kami mestinya ambil jalan ke kanan baru belok kiri masuk ke jalan menuju Salatiga lalu Semarang.

Tanpa pikir panjang, kami belok ke kiri bablas lalu tolah toleh karena GPS menyarankan masuk gang kecil ke kanan lalu kanan lagi. Lha piye to? Ternyata, intinya kami harus putar balik di jalan itu kalau mau tetap di jalur semula.

Pas putar balik itulah warung soto Mbok Giyem tampak. Pas banget dengan jam sarapan, jam 08.00 kurang lebihnya. Bayangan soto yang segar gurih lezat pun membuat kami semua setuju berhenti, parkir mobil dan menyeberang.

Lima mangkok soto daging terhidang. Yang tampak adalah kuah bening yang mengepul panas, dengan taburan tauge segar, daun seledri dan bawang, serta bawang goreng. Diaduk sedikit barulah tampak potongan-potongan daging sapi yang lembut dan nasi putih di bagian dasar piring. Ini porsi kecil yang cocok untuk sarapan, tidak bikin perut penuh namun cukup untuk mendapatkan energi di pagi hari. Rasanya ringan, tidak berlebihan rempah-rempahnya, tidak bikin neg.

Di atas meja sudah terhidang gorengan dan lauk-lauk tambahan dalam piring-piring. Tahu goreng, perkedel, tempe, sate ati, usus, paru dan sebagainya. Juga ada kerupuk beberapa jenis, kecap dan sambel. Huaaa, rasanya pengin mengambil semuanya. Yang kupilih sih paru goreng. Susah menolak godaan dari paru goreng yang lembut seperti itu.

Minumnya paling tepat teh tawar yang hangat. Mantap, pas, cocok.

Soto Mbok Giyem ini aslinya Boyolali. Sekarang sudah memiliki beberapa cabang, salah satunya di Gemolong ini. Kata seorang teman yang pernah makan di Boyolali rasa sotonya sih mirip. "Tapi kayaknya lebih enak yang di Boyolali deh."

Masa? Ini kubilang sangat pas di lidahku. Soto kuah bening yang segar.

"Iya sih. Ini memang enak juga."


Soto Mbok Giyem ini murah meriah untuk kantong. Berlima kami makan minum dengan tambahan-tambahan kami hanya menghabiskan uang 69 ribu rupiah. Wahhh. Ohya, di dinding terpasang foto kunjungan Pak Jokowi yang berfoto bersama para karyawan. Di dinding yang lain dipasang harga soto dan minuman. Orang-orang silih berganti menikmati soto pagi itu, tampak sumpek dan sibuk. Saat aku masuk dapur mereka untuk menuju toilet, kesibukan terlihat di seluruh ruang. Ada yang sedang menggoreng tahu super mereka, mencuci mangkok-mangkok tak henti, sedang karyawan-karyawan lain hilir mudik melayani pembeli.

Jadi, lain kali kalau nyasar ndak usah ngeluh ya. Ikuti saja, siapa tahu dapat rejeki macam ini. Tapi jangan lupa, setelahnya mesti kembali ke jalan yang benar, jangan terus-terusan menikmati jalan nyasar-nyasar. Hehehe

No comments:

Post a Comment