Pelaut dan Kabut
Sejenuh apa pun laut menghitung,
ikan-ikan tak pernah terjaring angka
sebisu dermaga ditinggal pergi,
perahu berlayar hanya untuk kembali.
sejak hujan memilih pulang
gerimis tak kunjung datang
menjenguk; kemarau, mulai bosan
adalah daun-daun bersedia gugur.
kau tak pernah salah menghitung hari:
burung selalu tepat menerka gelap
berarak serupa ribuan gemintang
selepas pesta; senja sepenuhnya jingga
sesaat aku memindah samudera
ke dalam gelas, surut pun juga larut
dan malam meminjamkan bulan
pada kening-kening karang.
2017
---------
Rifqi Arifansyah adalah penggiat seni yang lahir di Desa Pakandangan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Menetap di Bluto saat ini aktif di Sanggar Permata, Forum Belajar Sastra (FBS), Taneyan Kesenian Bluto (TKB) dan Rumah Proses dalam naungan Komunitas Kampoeng Jerami (KKJ). Minatnya dalam kepenulisan dikembangkan dalam komunitas-komunitas tersebut dan membagikannya lewat media sosial.
No comments:
Post a Comment