Saturday, January 13, 2018

Puisi Sabtu (10) : PELAUT DAN KABUT karya Rifqi Arifansyah

Pelaut dan Kabut
Sejenuh apa pun laut menghitung, ikan-ikan tak pernah terjaring angka sebisu dermaga ditinggal pergi, perahu berlayar hanya untuk kembali. sejak hujan memilih pulang gerimis tak kunjung datang menjenguk; kemarau, mulai bosan adalah daun-daun bersedia gugur. kau tak pernah salah menghitung hari: burung selalu tepat menerka gelap berarak serupa ribuan gemintang selepas pesta; senja sepenuhnya jingga sesaat aku memindah samudera ke dalam gelas, surut pun juga larut dan malam meminjamkan bulan pada kening-kening karang. 2017


---------

Rifqi Arifansyah adalah penggiat seni yang lahir di Desa Pakandangan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Menetap di Bluto saat ini aktif di Sanggar Permata, Forum Belajar Sastra (FBS), Taneyan Kesenian Bluto (TKB) dan Rumah Proses dalam naungan Komunitas Kampoeng Jerami (KKJ). Minatnya dalam kepenulisan dikembangkan dalam komunitas-komunitas tersebut dan membagikannya lewat media sosial.

No comments:

Post a Comment