menjelang sore, sebelum matahari merapat kaki langit
aku membayangkan kita duduk berdua
dengan secangkir kopi di depan kita
memulai lagi perjumpaan-perjumpaan
merangkul dan minta maaf pada mereka
karena pernah kita tinggalkan di pinggir kota
kali ini kita akan memesrai kenangan
penuh rindu tapi tanpa cemburu
berbincang tentang anak-anak yang telah kita biarkan
tumbuh berpinak di segala puisi dan prosa
mereka, telah dipijahkan dari waktu yang singkat
namun bukan untuk mangkat
lalu kita akan saling tertawa
menarik kulit kita yang pernah bersenggama
di suatu musim yang kita sebut cinta
walau hanya untuk sementara
kini pun aku tetap bersikeras
itu memang cinta
No comments:
Post a Comment