Waktu aku pulang kampung di pergantian tahun lalu, aku menyempatkan diri membongkar album, map, kerdus, rak dan segala macam tumpukan. Hasilnya : catatan-catatan dalam berbagai bentuk, gambar-gambar, dan yang paling membuatku lama terpekur adalah foto-foto.
|
Satu tahun. |
Yang aku mau pasang di sini bukan yang membuatku terdiam lama-lama tapi yang membuatku teringat, sadar, yakin, bahwa aku pernah lahir dan kemudian bertahap hidup pelan-pelan dalam evolusi pasti hingga menjadi sekarang ini seperti ini. Kata-kata aku simpan dulu, tapi lihat tiga foto ini.
Pertama adalah foto saat umur kurang dari satu tahun, digendong Pakpuh Joko, kakaknya bapak, di dapurnya Mbah Kari di Brebek Nganjuk, juga bersama Mbah Kari. Seumur itu, aku blas gak tahu apakah aku punya kesadaran sebagai manusia.
|
Dua tahun. |
Kedua adalah foto saat berumur kurang lebih dua tahun, digendong bapak di dekat pelaminan. Lamat-lamat aku masih bisa mengingat peristiwa ini. Saat itu aku ikut bapak ibu menghadiri undangan perkawinan, seperti biasa aku akan mendekat pada yang kelihatan 'blink-blink' gemerlap. Ibu melarangku pergi jauh-jauh dari sisinya, tapi aku menangis, lalu digendong bapak maju ke dekat pelaminan. Aku diam, dan bapak - kayaknya yang membuat dekorasi manten itu - minta tukang foto memotret kami.
Ketiga adalah foto saat aku berumur sekitar tiga tahun. Ibu akan berangkat ke sekolah dengan motornya. Aku mengambil topi dan sepatu, ingin ikut, tapi tidak boleh. Seseorang, mungkin Pakpuh No, memotret kami untuk menghiburku.
|
Tiga tahun. |
Hmmm... beberapa peristiwa masa kecil lain aku juga masih ingat. Seperti saat ikut lomba baca puisi saat 'pura-pura' sekolah di nol kecil. Judul puisinya "Pahlawan". Hmmm, sebagian cerita itu aku ingat, karena memang aku mengingatnya dan masih bisa kurasakan perasaanku waktu itu saat mengenangnya. Sebagian lain juga karena ibu, bulik, dan kerabat beberapa kali mengulang cerita-cerita 'memalukan' yang pernah kulakukan dulu, di masa kecil. Hmmm... bisakah aku kembali? Masa itu aku sungguh aman di dalam cangkang telurku yang belum pecah. Di mana sekarang cangkang telur itu? Hmmm....
No comments:
Post a Comment