Wednesday, October 03, 2018

Italia dalam 4 Hari (4): Hari Kedua Langsung Pada Intinya

Konferensi ini diikuti oleh sekitar 200 orang dari berbagai negara. Tema: Xenophobia, Rasisme, dan Nasionalisme Kerakyatan dalam Konteks Migrasi Global. Aku baru ngeh beberapa hal misalnya bahwa peserta tidak hanya dari kalangan Katolik tapi juga dari Protestan, utusan dari Muslim, Hindu dan Budha. Juga baru ngeh kalau aku diundang oleh Dicastery for Promoting Integral Human Development Vatikan tapi bukan hanya discastery ini yang bikin acara. Duh, aku kok ndak teliti baca undangannya ya.

Apapun, justru itu membuat acara ini semakin asyik. Bertemu dengan beberapa orang yang dikenal membuat aku cukup nyaman. Yang terlihat pertama adalah Rm. Bonnie dari Pakistan, bertemu di lobby hotel bersama dengan rekan senegaranya. Lalu bertemu Rm. Niphot dari Thailand. Wahhh, aku sudah teriak dari jauh demi melihat wajah teduh romo senior dari Chiang Mai ini. Lalu ada Rm. Charles dari India, so familier. Juga ada Sr. Philo dari Jepang, Mgr. Bernard tentu saja, dan lain-lain.

Sebagian besar tentu saja kenalan baru. Salah seorang yang langsung mengena di hatiku adalah Sigrid dari Norwegia yang duduk di sebelahku di hari pertama konferensi. Tertawanya langsung menawan hatiku. Perempuan periang ini membuatku sangat sangat nyaman duduk di ruang konferensi itu. Asal dengar dia tertawa saja, hatiku ikut melonjak-lonjak berkobar-kobar. Hehehe...

Hari pertama isinya adalah paparan narasumber, buanyak narsum yang diundang, berbagai perspektif diketengahkan. Waktu untuk tanya jawab sangat singkat. Mulai agak mbulet kalau sudah ketemu narsum dengan bahasa selain Inggris. Dibantu penterjemah lewat headset tapi tahu sendiri kannnn, aku nih katrok dalam hal bahasa. Sekali fokus buyar, buyar semua dah.

Kardinal Turkson, Pendeta Olav dan Mgr. Brian menjadi yang pertama-tama membuka acara. Secara mereka itulah yang punya gawe. Lalu bergantian narsum dari pandangan politik, teologi, sosio budaya, juga dari perspektif agama-agama dan sebagainya.

Hari itu ada juga kerja kelompok per grup. Masuk di grup Asia aku baru ngeh (lagi) kalau peserta dari Asia sangat sedikit. Hanya sekitar 12 orang, itu pun sebagian dari antaranya memang tinggal di Roma. Dari Asia Tenggara hanya ada Indonesia, Thailand dan Philifina. Selebihnya ada Jepang, Pakistan, India, ...sudah.

Rm. Bonnie termasuk kunci untuk nama-nama orang dari Asia ini bilang kalau dia juga merekomendasikan seseorang dari Korea Selatan tapi entah mengapa tidak hadir. Hmmm... okelah.

No comments:

Post a Comment